TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sejak Minggu, 11 Februari 2024, mulai berangsur surut pada Senin malam, 12 Februari 2024. Banjir terjadi pascahujan itensitas tinggi yang menyebabkan meluapnya Sungai Cipelang.
Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Selasa,13 Februari 2024, penanganan bencana di lokasi terdampak masih terus dilakukan oleh tim gabungan. Mereka antara lain membersihkan saluran air yang tersumbat sampah, menyedot genangan air yang merendam jalan, mendistribusikan konsumsi dari dapur umum, serta monitoring debit air dan tanggul.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan banjir hingga setinggi hampir satu meter berdampak kepada 1.923 kepala keluarga atau 5.641 jiwa. Lokasinya tersebar di enam desa di Kecamatan Kertajati, meliputi Desa Palasah, Pakubeureum, Kertawaringin, Kertajati, Bantarjati dan Babakan.
"Banjir juga melanda 715 hektare lahan pertanian terdampak," kata Muhari melalui keterangan tertulis, Selasa.
Merujuk informasi peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Muhari, menambahkan, potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang masih harus diwaspadai. Potensi disebutkan pada rentang waktu antara menjelang siang hingga malam hari di wilayah Kabupaten Majalengka dan sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat pada Rabu-Kamis, 14-15 Februari 2024.
Pilihan Editor: Update Perdana Apple Vision Pro Atasi Bug dan Reset Sandi, Begini Caranya