TEMPO.CO, Medan - Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution menyebut Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo telah gagal membiakkan harimau. Sebelumnya, menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini ramai mendulang kecaman di media sosial karena penggalan kalimat pernayataannya: ‘kalau mati harimaunya salah siapa gitu? Masa nggak boleh mati’.
Semua itu terjadi setelah satwa harimau kelima koleksi Medan Zoo ditemukan mati akibat prognosis infausta, artinya suatu penyakit dapat disembuhkan, pada 13 Februari lalu. Total, sudah lima ekor mati karena sebab yang sama sejak November lalu.
Dalam pernyataan terkininya, Bobby menyebut kalau Medan Zoo gagal dalam pembiakan koleksi harimau (breeding). Dia mencatat, terakhir kali terjadi kelahiran harimau di kebon binatang itu pada 12 Juli 2018. Saat itu, dua bayi Harimau Benggala lahir dari induk betina bernama Wesa dan jantan bernama Avatar.
"Dia harimau itu mati, tapi enggak ada penerus. Kita lihat jumlah breeding yang ada di Medan Zoo," kata Bobby di Medan, Kamis 15 Februari 2024.
Wali Kota Bobby Nasution menambahkan bahwa harimau di Kebun Binatang Medan bukan tidak boleh mati, karena setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati. Kata dia, makhluk hidup pasti mati.
"Poinnya itu, yang dipersoalkan, dia mati tapi belum sempat ada penerusnya," katanya sambil menambahkan, "Masa kebun binatang hewannya enggak ada yang boleh mati."
Bobby meminta para pemangku kepentingan bersama-sama melihat semua faktor atas kematian lima ekor harimau dalam empat bulan terakhir di Medan Zoo. Mulai dari umur, pola pakan hingga pola perawatannya.
"Nah ini juga bisa dijadikan salah satu faktor-faktor penyebab dia mati, karena itu saya bilang manajemennya," kata Bobby.
Sebelumnya, juru Kampanye Satwa Liar di The Wildlife Whisperer of Sumatra, Arisa Mukharliza, menyebutkan seekor harimau Sumatra bernama Bintang Sorik mati akibat prognosis infausta. "Sudah lima ekor harimau mati di Medan Zoo dengan prognosis infausta," kata dia.
Kasus kematian harimau di Medan Zoo, lanjut dia, bukan tentang hidup dan mati satwa, namun tanggung jawab dan peran pengelola kebun binatang terhadap taman margasatwa. "Ada tanggung jawab dan peran pengelola kebun binatang," kata Arisa.
Pilihan Editor: Sepekan Sudah Jalur Pantura Demak-Kudus Terendam Banjir dan Tidak Bisa Dilalui