TEMPO.CO, Demak - Sudah sepekan ini jalur Pantai Utara atau Pantura Demak-Kudus, Jawa Tengah, terendam banjir. Banjir berasal dari luapan Sungai Wulan di Demak yang kemudian merendam jalan nasional tersebut hingga tak bisa dilewati kendaraan.
Hingga kini polisi masih mengalihkan kendaraan yang hendak melintasi wilayah tersebut. "Masih kami tutup karena masih tergenang dan masih banyak pengungsi," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Demak Ajun Komisaris Lingga Ramadhani, Kamis 15 Februari 2024.
Menurut dia, banjir masih cukup tinggi di sejumlah titik di jalur jalan tersebut. "Genangan terdalam saat ini kurang lebih 70 sentimeter," kata Lingga.
Kendaraan dari arah Kudus menuju Demak dialihkan melewati Kecamatan Undaan. Kendaraan roda dua dari Undaan bisa langsung menuju Kecamatan Dempet. Sementara kendaraan besar dari Undaan terpaksa diminta melewati Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.
Sementara, warga korban banjir mengungsi ke gedung-gedung sekolah, kantor pemerintahan, tempat ibadah, dan rumah warga. Seorang di antaranya adalah Ati Wahyuni, 28 tahun, yang telah menumpang di Sekolah Dasar Negeri Gajah I, Kecamatan Gajah, Demak, sejak Senin, 12 Februari 2024.
Sebelumnya dia sempat mengungsi di rumah kerabatnya. Dia berpindah lokasi mengungsi karena ancaman banjir yang meluas. "Soalnya desa di sampingnya sudah terendam," ucap wanita yang juga tengah hamil lima bulan tersebut.
Pilihan Editor: Di Kegiatan KKN, Mahasiswa Undip Ini Atasi Masalah Kelompok Wanita Tani Pakai Sistem Petis