Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

image-gnews
Tim memasukkan bahan semai Natrium Clorida (NaCl) ke pesawat Cessna Caravan untuk Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Lanud Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 17 Februari 2024. Operasi hujan buatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penanganan banjir Demak. FOTO/DOK. BNPB
Tim memasukkan bahan semai Natrium Clorida (NaCl) ke pesawat Cessna Caravan untuk Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Lanud Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 17 Februari 2024. Operasi hujan buatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penanganan banjir Demak. FOTO/DOK. BNPB
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan sejumlah lembaga sejak Sabtu pekan lalu memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC untuk meredam dampak banjir Demak, Jawa Tengah, serta daerah di sekitarnya. Operasi TMC yang biasanya dimanfaatkan agar hujan turun pada musim kemarau ini bisa juga diterapkan untuk mencegah hujan turun lebat, terutama di daerah yang berpotensi mengalami banjir. 

Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Budi Harsoyo, mengatakan motode pemanfaatan TMC untuk dua urusan yang berbeda tersebut pada dasarnya sama. Hal yang berbeda, dalam penanganan banjir, TMC digunakan agar hujan turun di lautan, sebelum awan pembawanya sampai ke daratan. Sebaliknya, untuk mematasi cuaca panas dan kekeringan—juga bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla)–pada musim kemarau, TMC berupa penyemaian larutan garam atau natrium klorida (NaCl) pada awan justru dilakukan di atas daratan.

"Operasi terbaru TMC itu (untuk mengendalikan banjir) dilakukan di Demak, karena di sana banjirnya cukup berdampak parah. Seandainya masih turun hujan di daratan, maka bakal berdampak lebih jauh lagi," kata Budi saat dihubungi pada Selasa, 20 Februari 2024.

Sebelumnya, banjir menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Demak sejak awal bulan hingga pemerinta menetapkan status tanggap darurat bencana pada 6-19 Februari lalu. BNPB mengumumkan status tersebut diperpanjang sampai dengan 14 hari ke depan. Sejauh ini, banjir memaksa sedikitnya 18.739 orang mengungsi. Mereka untuk sementara tinggal di 125 titik pengungsian. 

Penggunaan TMC diklaim andil meredam potensi banjir semakin buruk. Dalam operasi TMC ini BNPB bekerja sama dengan BRIN, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan TNI. Adapun penyemaian NaCl di udara menggunakan pesawat Cessna 208 Caravan dengan nomor lambung PK-SNM milik Smart Aviation.  

Menurut Budi, dalam operasi TMC penanggulangan dampak banjir Demak, penyemaian NaCl dilakukan pada awan di ketinggian 9-11 ribu kaki di atas permukaan laut yang berada jauh dari daerah tersebut. Dalam sekali penyemaian, pesawat mampu mengangkut satu ton NaCl untuk disebarkan ke target kumpulan awan yang masih berada di lautan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Budi mengatakan, penyemaian NaCl ke kumpulan awan tersebut tak sembarangan. Sebelum menentukan target, pemantauan dilakukan dengan merujuk radar pergerakan awan. Analisis juga harus dilakukan pada aliran sungai. Pasalnya, dampaknya bisa lebih berisiko bila hujan hasil penyemaian NaCl turun ke aliran sungai. "Jadi penting untuk membuat hujan  turun sebelum sampai ke lokasi ini," kata Budi.

Beroperasi Pagi hingga Sore

Operasi TMC di Indonesia baru bisa dilakukan dari pagi hingga sore menjelang matahari terbenam. Syarat ini, kata Budi, mempertimbangkan faktor keselamatan petugas. Selain itu, penglihatan pilot hanya memadai saat penerbangan dilakukan saat masih ada cahaya matahari.

Budi mengatakan, proses penyemaian NaCl ke kumpulan awan hingga turunnya hujan tidak memakan banyak waktu, hanya sekira 10-15 menit. Penyemaian larutan awan ini bertujuan menambah inti kondensasi ke dalam awan, sehingga proses terjadi hujannya bisa lebih cepat dibandingkan kondisi normal. "Semakin cepat hujan turun, maka kumpulan awan akan hilang dan hujan di darat bisa saja tidak terjadi," kata Budi.

Menurut dia, saat ini operasi TMC cukup efektif mengurangi potensi dampak bencana banjir. Beberapa kegiatan berskala internasional di Indonesia, kata dia, juga memanfaatkan TMC, seperti ajang MotoGP Mandalika, pertemuan G20, dan KTT ASEAN. "Setidaknya untuk mengurangi intensitas curah hujan dan risiko banjirnya itu bisa ditekan," kata Budi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

2 jam lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.


Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

3 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.


Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

3 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.


Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

6 jam lalu

Pusat gempa bumi dengan magnitudo 4,7 terjadi di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Sabtu, 27 April 2024. ANTARA/HO-BMKG.
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.


Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

12 jam lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy melaksanakan rapat bantuan kemanusiaan untuk Libya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat, 22 September 2023. Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan kemanusiaan untuk penanganan bencana banjir di Libya berupa logistik dengan menyiapkan 16 jenis barang dan jasa yang rencananya akan dikirimkan pada tanggal 27 September 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.


BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

13 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

14 jam lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

15 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

15 jam lalu

Pemetaan secara geologis Sesar gempa Baribis dari Serang di Banten sampai Purwakarta di Jawa Barat melintasi wilayah selatan Jakarta. (ANTARA/HO-BNPB)
Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.


BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

16 jam lalu

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.