Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mempelajari Kesehatan Mental Remaja

Editor

Avit Hidayat

image-gnews
Pelajar SMP di Kota Bandung menghadiri Ikrar Toleransi di Taman Dewi Sartika, 31 Januari 2023. Acara ini digagas untuk menghilangkan aksi-aksi intoleran berlatar SARA atau budaya perundungan yang masih kerap terjadi di sekolah-sekolah. Pemerintah Kota Bandung sendiri berencana untuk membuat Perda terkait LGBT. TEMPO/Prima Mulia
Pelajar SMP di Kota Bandung menghadiri Ikrar Toleransi di Taman Dewi Sartika, 31 Januari 2023. Acara ini digagas untuk menghilangkan aksi-aksi intoleran berlatar SARA atau budaya perundungan yang masih kerap terjadi di sekolah-sekolah. Pemerintah Kota Bandung sendiri berencana untuk membuat Perda terkait LGBT. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berupaya serius menangani masalah perundungan dan segala jenis kekerasan di sekolah. Terutama karena dapat berbuntut panjang, yakni merusak kesehatan mental peserta didik. Indonesia National Adolescent Mental Health Survey pada 2022 bahkan melaporkan 1 dari 3 remaja berusia 10-17 tahun mengalami gangguan mental.

Catatan ini yang melahirkan Kementerian Pendidikan bersama Lembaga Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) melakukan kampanye masif di sepanjang tahun lalu. Terutama kepada para siswa yang menginjak usia remaja ketika duduk di sekolah menengah pertama atau SMP; sekolah menengah atas (SMA); dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Tujuannya untuk mengeksplorasi kebutuhan setiap remaja dalam hal kesehatan mental.

Kepala Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan Rusprita Putri Utami menyebut pada medio November-Desember 2023 pihaknya melakukan pelbagai rangakaian pengenalan kesehatan mental bagi remaja. Misalnya dengan cara membekali keterampilan dan kecakapan ketika memberi pertolongan pertama psikologis bagi diri sendiri maupun terhadap orang lain yang butuh.

“Kami berharap apa yang dibahas dalam webinar dan lokakarya ini akan menjadi bekal yang sangat baik bagi adik-adik semua untuk bisa berkontribusi menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan, bebas dari kekerasan,” tutur Rusprita seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan pada Rabu, 21 Februari 2024.

Mulai Mengenali Diri Sendiri lalu Atasi:

Child Protection Officer UNICEF Indonesia Asep Zulhijar menyebut remaja di usia 9-14 tahun harus paham bahwa mereka akan mengalami perubahan psikis dan biologis. Seperti, kecenderungan eksplorasi dengann intensitas tinggi dan selalu ingin mengambil risiko tinggi.

“Para remaja pada usia tersebut harus diberikan pengetahuan dan bekal sehingga dapat mengelola emosi dan mampu mengarahkan ke hal-hal yang bersifat positif,” kata Asep.

Pengenalan diri yang dimaksud Asep yakni otak di masa-masa rentang usia tersebut sangat rentan. Ini lantaran dipengaruhi oleh hormon dan berbagai variabel lain dalam tumbuh kembang manusia.

“Tapi di lain sisi, kita dapat memanfaatkan masa-masa itu untuk bisa tumbuh optimal baik secara fisik maupun mental. Yang paling penting, hidup harus seimbang, kita harus melihat sejauh mana kita sudah baik terhadap diri sendiri dan sejauh mana kita sudah mengenal diri kita sendiri.”

Bagaimana Tips Menjaga Kesehatan Mental?

Pewakil Pemuda Aceh, Cut Vahnas Setya Martha, turut berbagi tips menjaga kesehatan mental, yaitu dengan menjauhi lingkungan pertemanan yang toxic atau buruk. Kemudian perlunya remaja mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat.

Saran berikutnya adalah tidak memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang membuat diri stres atau depresi. Justru harus meluangkan waktu untuk mengembangkan minat dan bakat. “Misalnya dengan bergabung di komunitas atau forum pemuda,” ucap Cut Vahnas.

“Ada banyak cara untuk tetap bisa menjaga kesehatan mental kita. Misalnya, kalau kita sedang down atau bahkan merasa senang, kita bisa mencoba menulis surat, mendengarkan musik, membuat balon perasaan, bercerita, menggambar, bermeditasi, dan melakukan hobi. Kalau kita mengalami perundungan yang membuat kita down secara mental, jangan takut bercerita dan laporkan kepada pihak yang berwenang.”

Psikolog Anak Grace Eugenia Sameve menyebut kondisi kesehatan mental yang baik adalah ketika seseorang bisa memunculkan potensinya secara optimal. Bukan berarti kesehatan mental yang baik itu ketika seseorang tidak pernah mengalami stres, justru sebaliknya, “kesehatan mental yang baik adalah ketika seseorang mampu menghadapi stres yang dialaminya,” kata Grace.

Lantas ia mengingatkan, bullying atau perundungan menjadi faktor remaja mengalami stres dan memicu menurunnya kesehatan mental. Hal ini terjadi dalam jangka pendek atau panjang. Sehingga apapun jenis-jenisnya, dia menyebut perundungan tak bisa dibenarkan. “Jadi lebih baik kita mencegah terjadi perundungan daripada mengobati,” pungkas Grace.

Pelaksana tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, Menengah Kementerian Pendidikan Praptono merujuk pada data 2021 yakni 24,4 persen peserta didik berpotensi mengalami insiden perundungan di sekolah. Kemudian ditemukan 22,4 persen siswa mengalami kekerasan seksual dalam satuan pendidikan.

Temuan ini yang membuat lembaga itu menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP). PPKSP berperan sebagai media untuk pencegahan dan penanganan kekerasan karena menjadi payung hukum yang komprehensif untuk pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan. 

AVIT HIDAYAT | DEVY ERNIS | KEMENDIKBUDRISTEK

Baca: Ancaman Kesehatan Mental Remaja Harus Ditangani Secara Serius

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 jam lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

3 hari lalu

Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli saat memberikan statemen dalam jumpa pers soal menuju deklarasi kemerdekaan pers Capres-Cawapres 2024 di Kantor Sekretariat Dewan Pers, Kebon Sir, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2024. Dalam keteranganya Dewan Pers mengajak ketiga Capres-Cawapres untuk hadir dan menyatakan komitmen mereka terhadap kemerdekaan pers yang diselenggarakan pada 7 Februari 2024 di Hall Dewan Pers Jakarta. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

9 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

9 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

9 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

14 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

14 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

16 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.