Dilansir dari laman BMKG, gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga cahayanya tidak semua sampai ke bulan. Peristiwa ini merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana bulan total terjadi saat posisi bulan, matahari, dan bumi berada pada garis sejajar. Sehingga hal ini membuat bulan masuk ke umbra bumi dan akibatnya pada saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah.
Sedangkan gerhana bulan penumbra terjadi pada saat posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar sehingga bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi. Penumbra merupakan bayangan pada benda gelap. Hal ini yang membuat sinar bulan akan terlihat lebih redup daripada saat purnama.
Faktanya, dikutip dari Earth Sky, gerhana bulan penumbra jauh lebih halus, dan jauh lebih sulit diamati, daripada gerhana bulan total. Sehingga pada gerhana buulan ini tidak ada detik-detik yang dramatis. Dan bagi orang orang yang sangat jeli dalam mengamati gerhana bulan penumbra ini akan melihat bayangan gelap di wajah bulan. Namun bagi orang yang tidak terlalu memparhatikan, maka hanya akan terlihat seperti bulan biasa.
Menurut pakar gerhana Fred Espenak, sekitar 35 persen dari semua gerhana adalah penumbral. 30 persen lainnya adalah gerhana sebagian, dan 35 persen terakhir menjadi gerhana bulan total, peristiwa alam yang indah.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I FANI RAMADHANI
Pilihan Editor: Gerhana Bulan Penumbra Tengah Malam Ini, Gerhana Paling Tak Kasat Mata