TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB. Getarannya terasa hingga skala intensitas II MMI di beberapa kecamatan Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat bahwa gempa M5,0 di Laut Banda itu tidak berpotensi tsunami. Getarannya juga tergolong kecil dan dirasakan oleh beberapa orang saja. Hingga pukul 10.22 WIB tidak ditemukan adanya gempa susulan dan laporan kerusakan di wilayah terdampak.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, episenter gempa terletak di laut pada jarak 123 kilometer arah timur laut Kecamatan Alor, NTT. Dengan memperhatikan lokasi episenternya tersebut, gempa yang terjadi berjenis gempa bumi dalam.
"Akibat adanya aktivitas deformasi slab di Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah NTT," kata Daryono menerangkan pemicu gempa itu melalui keterangan yang dibagikannya pascagempa.
Hasil analisis mekanisme sumber, menurut Daryono, gempa di Laut Banda pagi tadi memiliki mekanisme pergerakan geser turun atau oblique normal. Dampaknya menimbulkan guncangan II MMI di Kecamatan Alor Timur, Alor Timur Laut dan Lembur. Itu setara getaran gempa yang dirasakan sebagian orang saja di dalam rumah.
"Kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Periksa bangunan tempat tinggal anda sebelum kembali masuk ke rumah saat terjadi gempa," ujar Daryono.
Pilihan Editor: BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?