Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Reporter

image-gnews
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN mengungkap hasil penelitian yang tak menemukan adanya potensi sesar gempa aktif tepat di wilayah utama Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. “Tapi penelitiannya masih pendahuluan banget,” ucap peneliti di Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Danny Hilman Natawidjadja, kepada TEMPO, Selasa, 23 April 2024.

Danny menjelaskan, penelitian pendahuluan yang dilakukan untuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu dilakukan pada April 2023 lalu. Bersama peneliti geologi gempa dari BRIN lainnya, seperti Mudrik R. Daryono dan Adi Patria, dia mengkaji potensi sesar aktif di sepanjang pantai Kalimantan Timur dari Samarinda sampai Balikpapan.

Hasilnya, untuk wilayah utama IKN, kata Danny, ditemukan ada banyak sesar atau patahan. Namun, dia menambahkan, potensi untuk sesar tersebut aktif belum ada.

Tetapi, Danny kembali mengingatkan bahwa hasil itu masih sangat awal. Dijelaskannya, penelitian sesar aktif di IKN dan sekitarnya itu baru pada tahap pengamatan secara visual, digabungkan riset lapangan menggunakan data dari light detection and ranging (Lidar) sehingga mendapatkan data topografi yang detail.

“Cukup membantu ada analisis remote sensing memakai Lidar, ada pengamatan visual di lapangan. Baru itu yang dilakukan,” ujarnya.

Menurut ahli tsunami purba yang namanya juga mencuat bersama kontroversi hasil penelitian situs Gunung Padang di Cianjur ini, perlu riset lanjutan jika ingin membuat kebijakan mitigasi bencana yang lebih komprehensif. “Sampai saat ini belum ada yang memfasilitasi untuk ke sana. Belum ada dana untuk melakukan penelitian lanjutan,” ucap dia.

Riset dan Data Lain Soal Sesar Aktif di IKN

Sebelumnya, Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eko Budi Lelono, juga mengatakan terdapat beberapa patahan penyebab gempa di sekitar IKN namun potensi gangguannya tidak signifikan. Dasar yang digunakannya adalah hasil kajian atas catatan rekaman seismik yang dinilai relatif stabil.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono berbeda. Menurutnya, ada tiga struktur sesar atau patahan gempa yang sudah dikenali di Kalimantan Timur yang aktif, bahkan sangat aktif. Ketiganya adalah Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternoster.

Daryono menjelaskan, Sesar Maratua dan Mangkalihat yang berada di wilayah Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur masih berstatus sangat aktif. BMKG mencatat aktivitas kegempaannya cukup tinggi dan membentuk klaster sebaran pusat gempa yang berarah barat-timur.

Berdasarkan hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional pada 2017, Sesar Mangkalihat memiliki potensi magnitudo mencapai M7,0. Sementara Intensitas atau guncangan gempanya berskala VI-VII MMI. Artinya, gempa yang terjadi dapat menimbulkan kerusakan tingkat sedang hingga berat di Semenajung Mangkalihat dan sekitarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Sesar Paternoster memiliki jalur berarah barat-timur dan melintasi wilayah Kabupaten Paser yang merupakan kawasan inti atau utama dari IKN. Meskipun termasuk kategori sesar berusia tersier, BMKG mencatat di jalur sesar ini masih sering terjadi gempa.

Diantaranya yang paling kuat adalah Gempa Paser berkekuatan Magnitudo 6,1 pada 26 Oktober 1957. Sedangkan, peristiwa gempa tektonik yang terbaru adalah Gempa Longkali, Paser, pada 19 Mei 2019, bermagnitudo 4,1. Guncangannya sempat menimbulkan kepanikan masyarakat.

Daryono mengakan, seluruh gempa yang bersumber di wilayah Kalimantan Timur dipicu oleh aktivitas sesar aktif. Sehingga meskipun magnitudo tidak sebesar yang bersumber di zona megathrust atau tumbukan antarlempeng benua, tetap dapat berdampak merusak bangunan jika tidak diantisipasi.

Riwayat gempa di Kalimantan Timur juga terekam dalam Jurnal Kajian Wilayah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (sekarang BRIN). Contohnya, pada 16 Juni 2000, terjadi gempa Mangkalihat berkekuatan Magnitudo 5,4. Lalu, enam tahun kemudian terjadi gempa Tanjungredep berkekuatan M 5,4 pada 31 Januari 2006. Setahun kemudian tepatnya pada 24 Februari 2007, terjadi lagi gempa Muaralasan, Berau, berkekuatan M 5,3.

“Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kalimantan Timur tidak sepenuhnya bebas dari risiko gempa dan kebakaran hutan dan lahan,” bunyi jurnal yang ditulis oleh peneliti LIPI Aziz Nyimas Letty Latifah tersebut.

Tak hanya itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalimantan Timur juga pernah membahas mengenai potensi bencana alam di sekitar kawasan IKN. Dalam rilis yang diunggah di situs bappeda.kaltimprov.go.id,  daerah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN berpotensi dilanda guncangan PGA sekitar 0.15 g, atau berpotensi mengalami guncangan gempa bumi dengan intensitas VI MMI. 

Alasan Jokowi

Jadi, tepatkah alasan Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat mengumumkan rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta pada 2019 lalu bahwa Kalimantan Timur adalah wilayah yang minim risiko bencana? Hanya waktu dan komitmen atas kebijakan mitigasi risiko bencana yang bisa menjawabnya.

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

8 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

9 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

10 jam lalu

Kepala Desa dari berbagai daerah di Indonesia melakukan demonstrasi di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendesak Revisi UU Desa sebelum Pemilu pada Rabu, 31 Januari 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,


Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

14 jam lalu

Sejumlah anggota Apdesi saat menghadiri Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. DPR RI mengesahkan revisi Undang-Undang (RUU) tentang Desa menjadi Undang-Undang (UU) dengan salah satu poinnya perpanjangan masa jabatan kepala desa menjadi 8 tahun dan maksimal dua periode. TEMPO/M Taufan Rengganis
Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.


Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

15 jam lalu

ilustrasi menyiram air untuk mengurangi dampak dehidrasi. Shutterstok
Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.


Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

15 jam lalu

Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia atau Musyawarah Rakyat Indonesia, Panel Barus (dua dari kiri) menjelaskan rencana pelaksanaan musra, di Kota Solo, Sabtu, 16 Juli 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.


Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

17 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia


Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

18 jam lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

18 jam lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

18 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?