Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

image-gnews
Para peneliti telah merekayasa Beras Emas (kiri) agar memiliki manfaat nutrisi yang tidak diperoleh dari nasi putih biasa. REUTERS/ERIK DE CASTRO
Para peneliti telah merekayasa Beras Emas (kiri) agar memiliki manfaat nutrisi yang tidak diperoleh dari nasi putih biasa. REUTERS/ERIK DE CASTRO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para petani di Filipina masih didorong untuk menanam padi Beras Emas hasil rekayasa genetika. Dorongan itu sekalipun pengadilan setempat telah membatalkan izin penanaman jenis padi dari program penanggulangan malnutrisi tersebut. 

Adrian Dubock, anggota Dewan Kemanusiaan Beras Emas, menyatakan bahwa Pemerintah Filipina mengajukan banding atas putusan pengadilan yang dijatuhkan pada 17 April 2024 tersebut. "Saya memprediksi banding kami akan dikabulkan," katanya dikutip dari New Scientist pada akhir April.

Beras Emas atau Golden Rice dikembangkan tim gabungan di Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI) dan Institut Penelitian Padi Filipina dengan maksud memerangi problem kekurangan Vitamin A di dunia. Kekurangan Vitamin A disebutkan menjadi penyebab utama disabilitas dan kematian anak di dunia. 

Diperkirakan, sebanyak setengah juta anak menjadi buta setiap tahunnya, separuh di antaranya meninggal dalam setahun. Masalah itu diyakini bisa dicegah jika anak-anak mendapat asupan makanan yang cukup mengandung Vitamin A, atau prekursor-nya seperti beta-karoten. 

Penelitian untuk tujuan tersebut dimulai pada 1980-an. Rekayasa genetika dilakukan untuk beras bisa mengandung beta-karoten, yang kemudian menjadi dikenal sebagai Beras Emas karena warna dari pigmennya itu. 

Termasuk dilakukan pengembangan varietas padi yang mendapatkan tambahan dua gen dari jagung dan bakterium. Tujuannya, memungkinkan beras dari padi itu memproduksi senyawa yang bisa berubah menjadi Vitamin A setelah nasi masuk ke tubuh. 

Tapi, selama lebih dari 20 tahun pula kalangan aktivis lingkungan menentang hasil penelitian rekayasa genetika ini, berdampak padi Beras Emas terbatas penanamannya hanya di laboratorium dan uji coba. 

Baru pada 2021, Pemerintah Filipina menerbitkan izin penanaman komersial Beras Malusog, sebuah varietas padi Beras Emas yang disesuaikan untuk kondisi dan rasa lokal. Para petani mulai menanam benihnya dalam jumlah terbatas pada 2022. 

Saat itu pejabat pemerintahan di Filipina langsung berharap varietas itu akan menyumbang 10 persen dari produksi beras pada 8 tahun ke depannya. Dengan proporsi seperti itu diperhitungkan cukup untuk memenuhi kekurangan kebutuhan Vitamin A rumah tangga.

Golden rice. Foto : Shutterstock

Hingga pada 17 April lalu, Pengadilan Banding di Filipina membatalkan izin tersebut. Mengadili gugatan yang diajukan Greenpeace dan kelompok penggiat lainnya, hakim memutuskan bahwa tanpa konsensus ilmiah tentang keselamatannya, tidak boleh ada penanaman komersial padi Beras Emas. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konstitusi di Filipina, menurut hakim, meminta pemerintah untuk mengikuti apa yang disebut prinsip kewaspadaan. Isinya, menunggu persetujuan atas tanaman dan aktivitas pertanian baru itu sampai para ilmuwan mencapai konsensus bahwa semua itu aman untuk manusia dan lingkungan.

Putusan banding juga menemukan kalau pemerintah belum menetapkan mekanisme pemantauan keselamatan dari menanam dan mengonsumsi Beras Emas. Jadi, putusan juga memblok uji lapangan baru di rumah kaca ataupun lahan terbuka, melumpuhkan riset sampai sebuah skema monitoring yang telah disetujui diberlakukan.

Putusan yang sama juga bisa menyasar riset yang sedang berjalan untuk mengembangkan varietas padi transgenik yang diperkuat  dengan unsur seng dan besi, dan bahkan mengkombinasikan mereka dengan Golden Rice.

Dubock menuding ada faktor persaingan komersial dan korupsi di balik putusan itu. Pun dengan Ingo Potrykus, peneliti bioteknologi tanaman yang ikut memimpin pengembangan Golden Rice kala masih bekerja untuk Swiss Federal Institute of Technology. "Putusan ini adalah bencana untuk Golden Rice di Filipina dan lokasi lain," kata Potrykus kepada Science, 3 April 2024.

Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Amerika Serikat telah seluruhnya menyetujui Berass Emas untuk konsumsi meski sedikit bukti budidaya yang sudah mulai dilakukan di negara-negara itu. Selain Filipina, hanya Bangladesh yang dekat ke penanaman komersial untuk konsumsi skala luas. Tapi di negara ini pun izin untuk mulai penanaman masih terus dikaji sejak 2017. 

Kubu penggugat memandang putusan yang diberikan pengadilan adalah sebuah kemenangan monumental untuk petani dan masyarakat Filipina. Ini seperti yang disampaikan juru kampanye Greenpeace Asia Tenggara, Wilhelmina Pelegrina, dalam pernyataannya, dikutip dari Science.

Greenpeace bergabung dengan asosiasi petani dan organisasi serta individu lain yang menentang izin budidaya padi Beras Emas. Mereka mengajukan gugatan pada 2022 lalu. "Tanaman hasil rekayasa genetika belum pernah terbukti aman," kata Pelegrina.

Dia menambahkan, ada pergerakan kuat di akar rumput melawan praktik rekayasa genetika di Asia, "dan mereka terinspirasi oleh kemenangan para petani Filipina ini."

Pilihan Editor: Kepala BMKG Pastikan Suhu Panas Akhir-akhir Ini Karena Peralihan Musim

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bulog Siap Serap 600 Ribu Ton Beras, Wamentan Sudaryono: Kami Dorong 1 Juta

43 menit lalu

Petani tengah menampih gabah usai panen di lahan tidur bantaran Kali Banjir Kanal Timur (BKT) di kawasan Duren Sawit, Jakarta, Jumat 27 September 2024. Pemerintah telah menempuh sejumlah upaya agar tingkat kesejahteraan para petani padi di Tanah Air tetap terjaga, termasuk dengan menyesuaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah sebagai jaring pengaman bagi mereka. TEMPO/Tony Hartawan
Bulog Siap Serap 600 Ribu Ton Beras, Wamentan Sudaryono: Kami Dorong 1 Juta

Perum Bulog siap menyerap produksi beras dalam negeri hingga 600 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan pasokan beras domestik. Kementan minta 1 juta ton.


Apa Manfaat Rendaman Air Beras? Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi air tajin. Wikipedia.org
Apa Manfaat Rendaman Air Beras? Ini Penjelasannya

Mengintip berbagai manfaat rendaman air beras, mulai dari bahan pangan hingga mampu menurunkan kadar formalin.


Marcos dan Duterte Duel dalam Pemilu Sela Filipina

3 hari lalu

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyampaikan pandangan saat KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 6 September 2023. ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa
Marcos dan Duterte Duel dalam Pemilu Sela Filipina

Pemilu sela Filipina berujung pada duel antara keluarga Marcos dan Duterte.


Terkini: Presiden Jokowi Dianggap Berbohong soal IKN, Satgas Sita Kosmetik Ilegal Senilai Rp 11,4 Miliar

4 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) menyampaikan pidato didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Agung (ketiga kiri) Menko Polhukam Hadi Tjahjanto (keempat kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (keempat kiri), Mensesneg Pratikno (ketiga kanan), Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni (kedua kanan), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kedua kiri), Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil (kiri), Perancang Istana Garuda IKN Nyoman Nuarta (kanan) saat peresmian Taman Kusuma Bangsa di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Agustus 2024. Taman Kusuma Bangsa dirancang sebagai tempat renungan suci dan penghormatan kepada para pahlawan bangsa. ANTARA/Fauzan
Terkini: Presiden Jokowi Dianggap Berbohong soal IKN, Satgas Sita Kosmetik Ilegal Senilai Rp 11,4 Miliar

Pernyataan Presiden Jokowi proyek IKN telah disetujui seluruh rakyat Indonesia melalui perwakilan di DPR, disebut Greenpeace Indonesia tidak benar.


IKN: Kritik hingga Kedatangan Investor Asing

4 hari lalu

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) membuka Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa Nusantara untuk umum. Masyarakat yang hendak berkunjung harus lebih dulu mendaftarkan diri melalui aplikasi IKNOW. Foto: Dok. Humas Otorita IKN.
IKN: Kritik hingga Kedatangan Investor Asing

Jokowi mengeklaim bahwa proyek IKN telah mendapat persetujuan dari seluruh rakyat Indonesia


Pernyataan Jokowi IKN Didukung Seluruh Rakyat Dibantah Greenpeace, Ini Kronologi Kepindahan Ibu Kota

5 hari lalu

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) membuka Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa Nusantara untuk umum. Masyarakat yang hendak berkunjung harus lebih dulu mendaftarkan diri melalui aplikasi IKNOW. Foto: Dok. Humas Otorita IKN.
Pernyataan Jokowi IKN Didukung Seluruh Rakyat Dibantah Greenpeace, Ini Kronologi Kepindahan Ibu Kota

Pernyataan Presiden Jokowi bahwa proyek IKN telah disetujui seluruh rakyat Indonesia melalui perwakilan di DPR, disebut Greenpeace tidak benar.


Jokowi Disebut Bohong tentang Klaim Proyek IKN Disetujui Seluruh Rakyat

5 hari lalu

Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet terakhir di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara atau IKN, Jumat, 13 September 2024. Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden
Jokowi Disebut Bohong tentang Klaim Proyek IKN Disetujui Seluruh Rakyat

Menurut Koordinator Pokja 30 di Kalimantan Timur, Buyung Marajo menuturkan pernyataan Jokowi bertolak belakang dengan kenyataan.


Jokowi Bilang Proyek IKN Disetujui Rakyat, Greenpeace: Pernyataan Politis Saja

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo mendarat untuk pertama kalinya di Bandara Nusantara di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Selasa, 24 September 2024. Tangkap Layar Sekretariat Presiden
Jokowi Bilang Proyek IKN Disetujui Rakyat, Greenpeace: Pernyataan Politis Saja

Jokowi menyampaikan pernyataannya dalam sambutan di Rakornas Baznas Tahun 2024, Istana Negara IKN, pada Rabu, 25 September 2024.


Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium dan Daging Sapi Murni Turun Tipis

6 hari lalu

Transaksi jual beli cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa 30 Juli 2024. Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) kementerian perdagangan, harga cabai rawit merah dalam 4 hari melambung hampir 21%, menjadi Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan secara nasional, harga cabai jenis yang sama naik hampir 2%. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium dan Daging Sapi Murni Turun Tipis

Bapanas merinci pelbagai komoditas pangan secara umum fluktuasi, diantaranya minyak goreng curah, ikan kembung, beras dan cabai rawit.


Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Bawang Merah Naik

8 hari lalu

Pekerja tengah membongkar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.  Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengakui cadangan sejumlah pangan pokok yang dikelola pemerintah melalui Perum Bulog dan ID Food cukup rendah. Kondisi itu membuat intervensi kenaikan harga sejumlah pangan itu tidak akan maksimal.Per 6 September 2024, Bapanas mencatat, cadangan pangan pemerintah itu antara lain beras sekitar 1,45 juta ton. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Bawang Merah Naik

Harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.590 per kg.