Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Botol Bir Berwarna Gelap?

image-gnews
Botol terlihat saat sedang diisi bir Line Blue, yang dibuat dengan ganggang spirulina, di tempat pembuatan bir Hoppy Urban Brew (HUB) di Roubaix dekat Lille, Prancis, 31 Januari 2022. REUTERS/Ardee Napolitano
Botol terlihat saat sedang diisi bir Line Blue, yang dibuat dengan ganggang spirulina, di tempat pembuatan bir Hoppy Urban Brew (HUB) di Roubaix dekat Lille, Prancis, 31 Januari 2022. REUTERS/Ardee Napolitano
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak hal yang menarik untuk dieksplorasi terkait bir, mulai dari rasa hingga proses pembuatannya. Namun, satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa botol bir cenderung memiliki warna gelap. 

Meskipun botol bir hadir dalam berbagai warna, namun banyak dari botol-botol tersebut cenderung memiliki warna gelap. Ternyata ada alasan kuat di balik pilihan warna gelap yang mungkin terlewatkan oleh sebagian besar penikmat bir.

Pada awalnya, produsen bir menggunakan kaca sebagai bahan pembuatan botol karena diyakini mampu menjaga cairan bir tetap segar dalam jangka waktu yang cukup lama. Namun, kemudian mereka menyadari bahwa penggunaan kaca bening bukanlah pilihan yang tepat untuk bir.

Botol kaca bening menjadi masalah karena paparan sinar matahari dapat menyebabkan bir dengan cepat menjadi asam. Hal ini mengakibatkan perubahan pada rasa dan aroma bir.

Setelah melakukan penelitian mendalam tentang alasan mengapa bir menjadi rusak dengan cepat ketika disimpan dalam botol kaca, ditemukan bahwa sinar ultraviolet (UV) bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.

Sinar UV tersebut menguraikan asam yang berasal dari hop, yang pada akhirnya menghasilkan bir dengan tekstur yang tidak diinginkan. Anda mungkin penasaran bagaimana sebenarnya cahaya bisa merusak bir Anda.

Dilansir dari laman Beergift.org, hal itu disebut sebagai efek fotokimia sinar matahari atau sinar UV pada bir. Karena rasa bir berkaitan langsung dengan bahan-bahannya, segala sesuatu yang terkait dengan proses pembuatannya dapat mempengaruhinya.

Bahkan setelah dikemas dan disimpan, rasa bir bisa berubah secara drastis, terutama ketika terkena cahaya dan panas. Paparan panas dapat mempercepat oksidasi semua elemen di dalam bir, yang menghasilkan rasa atau aroma seperti "kardus", "kertas basah", atau "seperti sherry".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, paparan cahaya pada bir bisa menghasilkan aroma dan rasa yang tidak sedap, seperti "skunk-like", "catty", atau "lightstruck". Seiring waktu, rasa bir cenderung berkurang dan mungkin menjadi datar.

Ini berarti rasa pahitnya bisa berubah menjadi manis, bahkan Anda mungkin merasakan rasa seperti toffee ketika meminum bir.

Cahaya memiliki efek merugikan pada bir, terutama dengan energi cahaya yang lebih tinggi, yang biasanya memiliki panjang gelombang lebih pendek. Sinar UV tidak hanya merusak senyawa kimia dalam bir, tetapi juga dapat mengakibatkan degradasi rasa dan aroma.

Botol berwarna gelap membantu mengurangi risiko ini dengan memberikan lapisan perlindungan ekstra terhadap paparan sinar UV. Ini memungkinkan bir untuk tetap segar dalam hal rasa dan aroma, memberikan pengalaman menikmati bir yang lebih konsisten bagi konsumen.

Bagi produsen bir, menjaga kualitas produk adalah prioritas utama. Botol berwarna gelap berperan penting dalam menjaga integritas bir dari proses produksi hingga konsumsi akhir.

Dengan menyediakan lingkungan penyimpanan yang lebih stabil dan terlindungi, botol berwarna gelap membantu memastikan bahwa bir tetap dalam kondisi optimal saat sampai di tangan konsumen.

Pilihan Editor: Pria Ini Membangun Bangunan dari 8.500 Botol Bir

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Sumber Vitamin D: Makanan hingga Sinar Matahari Pagi

11 hari lalu

Ilustrasi Telur Rebus
3 Sumber Vitamin D: Makanan hingga Sinar Matahari Pagi

Vitamin D, nutrisi penting untuk kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi otot


Beli Kacamata Hitam Jangan Asal Murah, Pertimbangkan Dampak Jangka Panjangnya

24 hari lalu

Ilustrasi perempuan dan kacamata hitam. REUTERS/Tony Gentile
Beli Kacamata Hitam Jangan Asal Murah, Pertimbangkan Dampak Jangka Panjangnya

Optalmolog mengingatkan dampak membeli kacamata hitam yang murah akan muncul setelah beberapa waktu. Ini alasannya.


Cara Melindungi Diri Dari Sinar Ultraviolet

34 hari lalu

Foto Ilustrasi Sinar Ultraviolet. Dok. thefuntimesguide.com/gaya.tempo.co
Cara Melindungi Diri Dari Sinar Ultraviolet

Sinar matahari memang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti sunburn, penuaan dini, bahkan kanker kulit.


Trik Mengetahui Kecukupan Vitamin D lewat Bayangan

37 hari lalu

Ilustrasi bayangan. hallandwilcox.com
Trik Mengetahui Kecukupan Vitamin D lewat Bayangan

Untuk mengetahui kecukupan vitamin D, pakar kesehatan membagi trik sederhana hanya dengan melihat bayangan.


Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

49 hari lalu

Warga berjemur di bawah sinar matahari di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 3 April 2020. Hal tersebut dilakukan warga untuk memperkuat imunitas tubuh selama wabah virus Corona. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai gejala yang berujung pada gangguan kesehatan.


Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

51 hari lalu

Ilustrasi memakai tabir surya. Freepik.com/pvproductions
Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

Dokter menjelaskan tabir surya merupakan salah satu amunisi penting bagi aktivitas di luar ruangan dan SPF 30 cukup untuk iklim Indonesia.


Penderita Psoriasis Diimbau Lakukan 8 Hal Berikut di Pagi Hari

17 Agustus 2024

imgslide.health.com
Penderita Psoriasis Diimbau Lakukan 8 Hal Berikut di Pagi Hari

Pakar mengatakan menetapkan rutinitas pagi membantu menciptakan konsistensi membantu mengobati psoriasis. Berikut yang perlu dilakukan.


Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

4 Agustus 2024

Ilustrasi jerawat (Freepik)
Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

Pakar mengingatkan ada jenis jerawat yang perlu diwaspadai sebagai tanda masalah serius seperti kanker kulit, seperti apa?


5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

4 Agustus 2024

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

Spesialis kulit menyebut ada lima area tubuh yang sering lupa diberi tabir surya sehingga meningkatkan risiko terkena kanker kulit.


Ragam Hal yang Tak Dianjurkan Pakar saat Cuaca Panas Membara

23 Juli 2024

Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com
Ragam Hal yang Tak Dianjurkan Pakar saat Cuaca Panas Membara

Berikut hal-hal yang tak dianjurkan pakar kesehatan untuk dilakukan saat cuaca panas terik seperti yang sedang terjadi belakangan ini.