Pupuk organik NPK buatan Anam bisa dipecah lagi sesuai fungsi yang diinginkan. Pupuk nitrogen bisa diproduksi secara khusus dari daun-daunan, seperti ubi, gamal, lamtoro, kelor, dan daun pepaya. Campuran itu ditumbuk untuk diambil cairannya, kemudian difermentasikan. Bentuk akhirnya adalah urea cair organik.
Ada juga pupuk fosfor yang dipakai ketika tanaman mulai mengelurkan kembang. Pupuk itu dibuat dari bonggol pisang, buah-buah busukl, yang kemudian difermentasikan. Pupuk ini katanya setara dengan Phonska, pupuk untuk budidaya tanaman.
Pada pupuk khusus kalium, Anam menggunakan bahan baku dari sabut kelapa. Sabut direndam dalam drum berkapasitas 200 liter, kemudian diberi 10 butir ragi tapai. Ragi berfugsi untuk menghilangkan tanin, agar tidak tumbuh dan merusak sabut.
“Kami sudah menguji berapa PPM (ukuran kepekatan larutan) pupuk yang kita buat. Jadi, minimal pupuk ini 3000-4000 PPM," katanya.
Anam kini ditunjuk sebagai local hero oleh PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4. Ilmu soal pupuk organik dia tularkan kepada petani lain, termasuk yang berasal dari luar Desa Air Talas. Kebun milik Anam juga sering dijadikan untuk lokasi wisata petik, sekaligus ranah edukasi untuk mempelajari tips sederhana pembuatan pupuk.
Pilihan Editor: Siklon Tropis Remal Berpotensi Ciptakan Badai di India, Ini Dampaknya untuk Indonesia