Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Petani Jeruk Muara Enim Beralih ke Pupuk Organik, Panen Melonjak Dua Kali Lipat

image-gnews
Khairil Anam (kiri), petani jeruk siam di desa Air Talas, Rambang Niru, Muara Enim dan petugas dari Pertamina Hulu Rokan Zona 4 menunjukkan pupuk organik cair yang digunakan untuk tanaman jeruk. TEMPO/Parliza Hendrawan
Khairil Anam (kiri), petani jeruk siam di desa Air Talas, Rambang Niru, Muara Enim dan petugas dari Pertamina Hulu Rokan Zona 4 menunjukkan pupuk organik cair yang digunakan untuk tanaman jeruk. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Muara Enim - Khairul Anam, 42 tahun, akhirnya lepas dari ketergantungan terhadap pupuk kimia setelah mengembangkan metode budidaya jeruk secara organik. Salah satu petani jeruk di Desa Air Talas, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, itu mengembangkan pupuk dari fermentasi bonggol dan batang pisang. Selebihnya, dia hanya perlu menambahkan sedikit gula merah dan EM4—sejenis cairan pupuk—pertanian

Ide itu berawal dari pemakaian pupuk kimia yang tak efekti di Muara Enim. Padahal, wilayah tersebut, terutama di Kecamatan Rambang Niru, dikenal sebagai salah satu penghasil jeruk siam terbesar. Pupuk kimia ditengarai mendongrak kadar PH tanah, sehingga bisa merusak lingkungan dalam jangka panjang.

"Tanaman jeruknya rusak karena penggunaan pupuk kimia yang berlebih," kata Khairil kepada awak media, pada 24 Mei 2024.

Dimulai sejak 2013, Anam menginisiasi budaya pertanian lebih hijau dan alami di lingkungannya. Dia mencoba meramu pupuk dari sampah pasar, limbah kebun, dan limbah dapur. Langkah itu masih dianggap aneh lantaran tak lazim.

"Di pasar, kami seperti orang gila yang mengambil sampah-sampah dari pedagang. Banyak yang menertawakan saya waktu itu," kata dia.

Setahun kemudian, bersama petani lainnya di kampung, Anam menggarap 28 hektare lahan untuk kebun jeruk. Sebagian besar tanaman itu hanya bertahan 3-5 tahun sebelum mati karena paparan pupuk kimia. Namun, masih ada sebagian tanaman jeruk yang bertahan berkat pupuk organik.

Komposisi Racikan Pupuk Organik

Khairil Anam kini piawai meracik pupuk NPK—sebutan untuk pupuk nitrogen, fosfor, dan kalium—versi organik. Kepada para wartawan, dia menyebut masa panen yang awalnya hanya 2 kali dalam setahun, bisa menjadi 4 kali, berkat pemakaian pupuk tersebut.

Soal racikan, dia mencampurkan berbagai limbah dapur, mulai air cucian beras, kulit bawang, nasi basi, sayur basi, ke dalam satu wadah tong berkapasitas 200 liter. Anam menambahkan daun-daun kering yang mengalami dekomposer ke dalam “ramuan” pupuk itu.  

Mikroba dari daun kering, kata dia, dipakai untuk menguraikan pupuk organik. Ramuan pupuk yang sudah mengandung NPK lengkap itu dilengkapi dengan sejumlah dedak, rebung bambu, kulit dan jantung pisang serta kulit telur. Hasil akhirnya bisa dipakai saat penanaman benih.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Inilah yang kita sebut sebagai pupuk lindi,” tutur Anam.

Berikutnya, Tiga Kandungan Beda Fungsi  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Muhammad Farid Tinjau Pengolahan Pupuk Organik di Talang Kelapa Banyuasin

14 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Muhammad Farid (rompi coklat) meninjau pengolahan sampah 1 detik jadi pupuk di Kebun Budhi Budaya Baru, Desa Talang Buluh, Kecamatan Talang Kelapa, Sabtu 21 September 2024. Dok. Pemkab Banyuasin
Muhammad Farid Tinjau Pengolahan Pupuk Organik di Talang Kelapa Banyuasin

M. Farid memberikan apresiasi tinggi karena tanaman di Kebun Budhi Budaya Baru dipupuk menggunakan bahan organik tanpa kimia.


Berdarmawisata ke Desa Air Talas, Bawa Pulang Oleh-oleh serba Jeruk Siam

26 Mei 2024

Ibu-ibu dari desa Air Talas, Muara Enim yang tergabung dalam Bude Arta Maju memproduksi oleh-oleh berbahan baku jeruk siam seperti kue pie, stik dan sirup. TEMPO/Parliza Hendrawan
Berdarmawisata ke Desa Air Talas, Bawa Pulang Oleh-oleh serba Jeruk Siam

Aneka makanan yang berasal dari buah jeruk sian menjadi oleh-oleh yang wajib dibawa pulang saat berkunjung ke desa wisata di Desa Air Talas


Petik Langsung Jeruk di Kebun Kampung Bali Muara Enim, Nikmati Buah Segar tanpa Pupuk Kimia

24 Mei 2024

Khairil Anam, pemilik kebun jeruk siam di Desa Air Talas, Muara Enim, menunjukkan  cara memilah buah yang siap panen. Kebun jeruk ramai dikunjungi pelancong sekitar pertengahan tahun bertepatan dengan musim panen. TEMPO/Parliza Hendrawan
Petik Langsung Jeruk di Kebun Kampung Bali Muara Enim, Nikmati Buah Segar tanpa Pupuk Kimia

Kebun jeruk di Desa Air Talas, Muara Enim, ini bukan hanya lahan pertanian, tetapi juga dijadikan destinasi wisata perkebunan.


Ketua PN Muara Enim Akui Setor Rp 100 Juta ke Ajudan Hasbi Hasan, JPU Ungkit Perbedaan dengan BAP

21 Februari 2024

Terdakwa Sekretaris MA nonaktif, Hasbi Hasan menyambut jabat tangan Ketua Pengadilan Negeri Muara Enim, Yudi Noviandri (kiri) seusai mengikuti sidang pemeriksaan keterangan saksi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024. Dalam kasus perkara ini KPK telah menetapkan 17 orang tersangka diantaranya dua hakim MA, Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua PN Muara Enim Akui Setor Rp 100 Juta ke Ajudan Hasbi Hasan, JPU Ungkit Perbedaan dengan BAP

Dalam sidang, JPU juga mengkonfirmasi hubungan Ketua PN Muara Enim Yudi Noviandri dan Sekretaris MA Hasbi Hasan.


Usai El Nino, Pupuk Nonsubsidi Didiskon 40 Persen

17 Januari 2024

Usai El Nino, Pupuk Nonsubsidi Didiskon 40 Persen

PT Pupuk Indonesia bersama PT Petrokimia Gresik menjual pupuk Urea Nitrea dan NPK Phonska Plus dengan harga lebih murah dibandingkan yang berlaku di pasaran.


Subsidi Pupuk Tahun 2024 Dinaikkan, Apa Kata Pengamat?

5 Januari 2024

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Subsidi Pupuk Tahun 2024 Dinaikkan, Apa Kata Pengamat?

Kenaikan subsidi pupuk bukanlah obat mujarab bagi masalah pertanian, melainkan obat nyeri semata. Begini kata pengamat.


Traveling ke Tanjung Enim, Melihat Koleksi Mini Zoo dan Memotret Keindahan Kota Berbasis Alam

21 Desember 2023

Mini Zoo & Jogging Track menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di kawasan PTBA Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Pengunjung dapat berolahraga sembari melihat burung merak, rusa dan lainnya. TEMPO/Parliza Hendrawan
Traveling ke Tanjung Enim, Melihat Koleksi Mini Zoo dan Memotret Keindahan Kota Berbasis Alam

Tanjung Enim dikenal sebagai kawasan pertambangan batu bara, tapi kota ini akan dibangun sebagai kota wisata berbasis alam.


4 Tips Supaya Bunga Desember Tumbuh Subur

9 Desember 2023

Bunga ini hanya mekar di bulan Desember. Alhasil dinamai bunga desember.
4 Tips Supaya Bunga Desember Tumbuh Subur

Perlu sejumlah persiapan supaya bunga desember bisa tumbuh subur dan mekar dengan optimal


PT. Pusri Palembang Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi, Paling Tinggi Stok Urea Ada di Jateng Capai 48 Ribu Ton

28 November 2023

Bagian pemasaran PT Pusri Palembang menunjukkan kemasan baru pupuk NPK dan Urea. Kemasan ini masuk dalam kebijakan single branding dimana logo PT Pusri berganti dengan logo PT Pupuk Indonesia. TEMPO/Parliza Hendrawan
PT. Pusri Palembang Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi, Paling Tinggi Stok Urea Ada di Jateng Capai 48 Ribu Ton

Pusri juga menyiapkan stok pupuk non subsidi dan rangkaian produk inovasi.


Ada Limbah Kulit Semangka? Jangan Dibuang karena Bisa Disulap Jadi Pupuk Organik Tanaman

12 November 2023

Dua anak bermain dengan kulit buah semangka saat mengikuti acara
Ada Limbah Kulit Semangka? Jangan Dibuang karena Bisa Disulap Jadi Pupuk Organik Tanaman

Kulit semangka yang dibuang secara percuma dapat diolah menjadi pupuk bagi tanaman