Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Kominfo Ingatkan Ancaman Teknologi AI

image-gnews
Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengingatkan ihwal ancaman dampak buruk perkembangan teknologi AI atau artificial intelligence di Indonesia. Utamanya potensi menggeser kebutuhan industri terhadap penyediaan tenaga kerja. Diperkirakan akan menggerus 83 juta lapangan kerja. 

"Pesatnya perkembangan teknologi AI akan menggeser kebutuhan skill dan jenis pekerjaan," kata Budi dalam agenda Google AI Menuju Indonesia Emas 2024 di Jakarta pada Senin, 3 Juni 2024. "Sebanyak 83 jenis pekerjaan diproyeksikan akan hilang."

Budi tidak merinci ihwal pekerjaan apa saja yang potensial lenyap. Dia hanya mengingatkan bahwa penting bagi masyarakat untuk mengikuti pengembangan teknologi AI. Terutama dalam membangun keterampilan. Tak terkecuali kesadaran diri untuk berpikir kritis agar tetap bertahan di tengah gempuran teknologi. 

Menurut dia, Indonesia dan negara berkembang lainnya jangan sampai hanya menjadi pelanggan atau pengguna dari teknologi AI. Negara berkembang juga mesti menyiapkan sumber daya manusia yang ahli sebagai pengembang teknologi.

"Jadi tidak hanya terbatas sebagai pengguna atau followers saja," ucap Budi. Dia menyebut pengembangan teknologi AI perlu berlandaskan pada tiga aspek; yaitu penyiapan sumber daya manusia, kebijakan ekosistem teknologi AI, dan penciptaan platform untuk mendorong kolaborasi yang inklusif.

70 Persen ASN Tak Siap Transformasi Digital

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Budi turut menyinggung perihal kesiapan Indonesia untuk transformasi digital menuju Indonesia Emas 2045. Khususnya bagi aparatus sipil negara atau ASN. Dari data yang kementeriannya, hanya 30 persen ASN yang siap bertransformasi digital. Sedangkan 70 persen sisanya dianggap Budi belum melek terhadap perkembangan teknologi.

"Penelitian terakhir kami agak menyedihkan, karena ASN Indonesia saat ini hanya 30 persen yang siap beradaptasi terhadap transformasi digital. Jadi masih banyak pekerjaan yang harus kita benahi," ujar Budi.

Lebih lanjut, Budi menilai transformasi digital berkaitan erat dengan perkembangan AI. Pemerintah beserta masyarakat diharapkannya mampu untuk berkolaborasi dalam menggunakan dan memantau teknologi AI yang kini berkembang. Menurut dia, langkah ini bisa dilakukan dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

"Transformasi digital berpotensi mendorong Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Di mana teknologi harus dioptimalkan untuk mendorong ini, misalnya pengembangan AI, sebab survei yang kami dapatkan menunjukkan 55 persen perusahaan global sudah menggunakan AI pada lini bisnis mereka," ucap Budi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Google Dikabarkan Meluncurkan Gemini 2.0 pada Desember 2024

4 jam lalu

Google mengembangkan teknologi chat AI bernama Google Gemini. Chat AI ini digadang-gadang menjadi saingan ChatGPT. Ini informasinya. Foto: Google
Google Dikabarkan Meluncurkan Gemini 2.0 pada Desember 2024

Google dikabarkan bersiap mengumumkan hasil pengembangan terbaru model Gemini AI pada akhir tahun ini.


Rencana Prabowo Atasi Kemiskinan, Pengamat Minta Fokus Ekonomi Rakyat dan Lapangan Kerja

1 hari lalu

Ilustrasi Kemiskinan Jakarta. Ed Wray/Getty Images
Rencana Prabowo Atasi Kemiskinan, Pengamat Minta Fokus Ekonomi Rakyat dan Lapangan Kerja

Prabowo Subianto dalam pemerintahannya resmi membentuk Badan Pengentasan Kemiskinan.


Cerita Devina Hermawan Bangun Bisnis Kuliner di Bandung: Berdayakan Komunitas hingga Ciptakan Lapangan Kerja

1 hari lalu

Chef Devina Hermawan saat ditemui usai acara media briefing Play-Doh Hadirkan Imagination Factory Ajak Anak Berani Berimajinasi dan Lebih Kreatif, Sabtu, 2 Desember 2023 di Jakarta/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita
Cerita Devina Hermawan Bangun Bisnis Kuliner di Bandung: Berdayakan Komunitas hingga Ciptakan Lapangan Kerja

Ketertarikan Devina Hermawan pada dunia kuliner dimulai sejak masih duduk di bangku SMA.


Ini Alasan Kominfo Diganti Nama Jadi Komdigi

3 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menerima buket bunga saat tiba di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Pada Kabinet Indonesia Maju, Presiden Prabowo mengganti nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). TEMPO/Ilham Balindra
Ini Alasan Kominfo Diganti Nama Jadi Komdigi

Langkah perubahan nomenklatur Kominfo menjadi Komdigi itu disebut menjadi bagian dari visi besar pemerintahan Prabowo-Gibran


Beasiswa S2 Cybersecurity dari Kominfo Solusi untuk Perlindungan Data Pribadi di Indonesia? Ini Kata Pakar Siber

5 hari lalu

Ilustrasi - Hacker atau peretas mencoba membongkar keamanan siber. Pemerintah Indonesia menganggap banyak data pribadi yang dibocorkan Bjorka dari berbagai institusi bukanlah ancaman bagi negara dan data bersifat umum. (ANTARA/Shutterstock/am)
Beasiswa S2 Cybersecurity dari Kominfo Solusi untuk Perlindungan Data Pribadi di Indonesia? Ini Kata Pakar Siber

Pakar dan praktisi keamanan siber ini bicara program kerja sama Kominfo dan Telkom University sediakan beasiswa S2 penuh bidang keamanan siber.


Konferensi Internasional BaiconFocus FSRD ITB Bahas AI: Menilik AI hingga Apa Itu Media Sintetis

5 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Konferensi Internasional BaiconFocus FSRD ITB Bahas AI: Menilik AI hingga Apa Itu Media Sintetis

FSRD ITB menghadirkan sejumlah akademisi dari berbagai kampus di luar negeri untuk menjadi pembicara pada konferensi membahas seluk-beluk tantangan AI


Telkom University Gratiskan Kuliah S2 Cybersecurity dan Digital Forensics, Simak Persyaratannya

8 hari lalu

Massa aksi dari Aliansi Keamanan Siber untuk Rakyat (AKAMSI) saat menyampaikan orasinya di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rabu, 10 Juli 2024. Aksi ini ihwal kebocoran data PDNS 2 Surabaya dan menyebabkan gangguan pelayanan publik di instansi pusat dan daerah. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Telkom University Gratiskan Kuliah S2 Cybersecurity dan Digital Forensics, Simak Persyaratannya

Telkom University bermitra dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka pendaftaran kuliah S2 gratis sampai lulus.


Michael Housman Beri Materi untuk Calon Kabinet Prabowo Tema Future of Artificial Intelligence

8 hari lalu

Ahli Ai, Michael Housman. Foto : Singularity University
Michael Housman Beri Materi untuk Calon Kabinet Prabowo Tema Future of Artificial Intelligence

Salah satu sesi yang menjadi sorotan adalah materi Future of Artificial Intelligence (AI) untuk calon kabinet Prabowo oleh Michael Housman.


Masa Depan AI Masuk dalam Materi Pembekalan Calon Wakil Menteri Kabinet Prabowo di Hambalang

9 hari lalu

Pasangan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bertemu dan bertukar pikiran di kediaman Prabowo, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 8 Juni 2024. Tim Media Prabowo Subianto
Masa Depan AI Masuk dalam Materi Pembekalan Calon Wakil Menteri Kabinet Prabowo di Hambalang

Hari kedua pembekalan Kabinet Prabowo, dihadiri oleh 54 peserta dengan materi geopolitik, masa depan AI, hingga berurusan dengan jurnalis.


Mengenal Apa Itu Aplikasi Temu yang Diblokir Kominfo karena Berbahaya

9 hari lalu

Aplikasi Temu di Play Store. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Mengenal Apa Itu Aplikasi Temu yang Diblokir Kominfo karena Berbahaya

Aplikasi Temu telah diblokir oleh Kominfo karena dianggap berbahaya untuk UMKM di Indonesia. Berikut ini beberapa alasan aplikasi ini diblokir.