TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 7-8 Juni 2024. Prakirawan BMKG, Dyah Ayu Dhamayanti, mengatakan gelombang laut setinggi 2,5-4 meter berpeluang muncul di Samudera Hindia Barat Bengkulu-Lampung, serta Samudra Hindia Selatan Jawa.
“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” katanya melalui keterangan tertulis, Jumat, 7 Juni 2024.
Menurut Dyah, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan angin berkisar 4-15 knot. Adapun angin di Indonesia bagian selatan bergerak dari timur ke tenggara dengan laju 8-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi, kata dia, terpantau di Samudra Hindia Selatan Jawa, Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Barat-Nusa Tenggara Timur, serta Laut Arafuru. Tak hanya gelombang 4 meter, pola angin tersebut juga memicu peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh-Kepulauan Mentawai, serta Selat Sunda bagian selatan.
Potensi serupa juga terdeteksi di di perairan selatan Banten-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Laut Sawu, Selat Sumba, perairan Kupang dan Pulau Rote. Kemudian juga di Samudera Hindia Selatan Bali-NTT, Laut Flores bagian Timur, perairan Manui-Kendari, perairan Kepulauan Wakatobi, Laut Seram bagian timur, perairan Pulau Buru-Ambon-Pulau Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulaua Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Aru, dan Laut Arafuru.
“BMKG mengimbau msyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan,” ucap Dyah.
Perahu nelayan harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Sama halnya dengan kapal tongkang yang harus memperhatikan risiko angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Tim BMKG juga meminta kapal feri mewaspadai angin sekencang kebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Adapun armada besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memantau kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
Pilihan Editor: Juni Penuh Fenomena Langka di Langit, Ada Strawberry Moon Hingga Parade Planet