Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serangan Ransomware di PDNS, Seberapa Vital Keberadaan Cadangan Data?

image-gnews
Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan virus ransomware varian LockBit 3.0 ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengingatkan semua pihak soal pentingnya cadangan atau backup data. Sistem serep itu penting untuk mencegah gangguan layanan publik akibat pembobolan data.

Pakar Keamanan Siber dan Forensik Digital, Alfons Tanujaya, mengatakan pulihnya layanan imigrasi bukan hasil penutupan akses atau bentuk perlawanan dari pemerintah. Pasca serangan ransomware, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengoperasikan cadangan data melalui komputasi awan atau cloud lain, yakni Amazon Web Service, untuk sementara waktu.

"Makanya saya selalu bilang kalau backup data ini perlu, jangan berikan data semuanya ke satu server,” ucap Alfons saat dihubungi pada 25 Juni 2024.

Layanan cloud, sekalipun yang dipegang pihak asing, kata Alfons, tergolong aman selama terenkripsi dengan baik. Pengamanan data ini juga memerlukan komitmen dari Pemerintah Indonesia. Penyedia perpesanan instan, WhatsApp, juga menyimpan data pribadi pengguna dari berbagai negara, termasuk Indonesia, namun diklaim kebal peretasan karena enkripsi yang kuat.

Alfons menengarai data cadangan pemerintah tidak berfungsi seoptimal data utama yang sedang terkunci. Namun, backup tetap diperlukan untuk menunjang layanan publik.

"Kalau sudah diserang dan tidak ada backup, pasti akan keteteran,” tutur dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Indonesia sebelumnya menegaskan tidak akan membayar uang tebusan sebesar US$ 8 juta atau Rp 131 miliar yang dituntut oleh LockBit, geng peretas asal Rusia yang aktif sejak 2019. Sebelum PDNS, ransomware LockBit pernah menyusup ke sistem PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada 2023.

Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, tidak ada jaminan bahwa situasi akan kembali normal ketika tuntutan peretas dipenuhi. Ketimbang membayar tebusan, pemerintah akhirnya menutup total seluruh akses PDNS yang terkena serangan siber. Baik Kominfo maupun hacker tak bisa lagi mengakses data tersebut.

"Pemerintah enggak mau (bayar) karena sudah diamankan data itu. Sudah kami tutup," ucap Usman di Gedung Kominfo, Jakarta, pada 26 Juni lalu.

ALIF ILHAM FAJRIADI | NOVALI PANJI NUGROHO

Pilihan Editor: Ini Alasan Bappenas Promosikan Land4Lives 2024, Riset Mitigasi Krisis Iklim

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi Pusat Data Nasional Jebol hingga Desakan Menkominfo Budi Arie Mundur dari Jabatannya

14 menit lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Ketua Umum relawan Pro Jokowi Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi & Informatika Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode Tahun 2019 - 2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin 17 Juli 2023. TEMPO/Subekti.
Kronologi Pusat Data Nasional Jebol hingga Desakan Menkominfo Budi Arie Mundur dari Jabatannya

Publik dikejutkan dengan peretasan Pusat Data Nasional (PDN). Ini kronologinya, hingga desakan Menkominfo Budi Arie mundur dari jabatannya.


PDN Diretas, Anggota DPR Duga Ada Penyelewengan Dana Pemeliharaan Rp 700 Miliar

2 jam lalu

Anggota DPR RI juga Bendahara Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, seusai memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 22 Maret 2024. Ahmad Sahroni, mengakui Partai Nasdem menerima aliran uang sebanyak Rp.800 juta dan 40 juta dari mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kembali dijerat sebagai tersangka dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang, terkait pengembangan perkara penyalahgunaan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
PDN Diretas, Anggota DPR Duga Ada Penyelewengan Dana Pemeliharaan Rp 700 Miliar

Anggota DPR Ahmad Sahroni menuding ada penyelewangan dana di kasus peretasan PDN.


Top 3 Tekno: Internet Starlink dan Router-nya, Ransomware dan Back-up Data

7 jam lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Top 3 Tekno: Internet Starlink dan Router-nya, Ransomware dan Back-up Data

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Minggu pagi ini, 30 Juni 2024, dipuncaki artikel tentang router tambahan untuk internet Starlink.


Kemenkumham Kawal Kasus Dugaan Penyiksaan Anak oleh Polisi di Padang

19 jam lalu

17 Polisi Terbukti Langgar Etik Penanganan Remaja Tawuran di Padang
Kemenkumham Kawal Kasus Dugaan Penyiksaan Anak oleh Polisi di Padang

Kemenkumham akan terus berkomunikasi dengan para pihak yang berhubungan dengan dugaan penyiksaan terhadap anak di Pandang, Sumatera Barat.


Deretan Kritik DPR Atas Serangan Ransomware, Kominfo Diminta Untuk Membentuk Satgas

21 jam lalu

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
Deretan Kritik DPR Atas Serangan Ransomware, Kominfo Diminta Untuk Membentuk Satgas

DPR memberikan kritik terhadap insiden serangan ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).


Ada 60 Ribu Paspor Telat Terbit saat Pusat Data Nasional Diretas Pekan Lalu

22 jam lalu

Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim (tengah) didampingi Direktur Lantaskim Felicia Sengky Ratna (kiri) dan Sesditjen Sandi Andaryadi (kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/6/2024). Dirjen Imigrasi Silmy Karim menyatakan seluruh layanan keimigrasian dari perlintasan, visa online, izin tinggal dan paspor sudah kembali pulih 100 persen akibat layanan terganggu karena Pusat Data Nasional (PDN) diserang ransomware. Dok/Humas Ditjen Imigrasi
Ada 60 Ribu Paspor Telat Terbit saat Pusat Data Nasional Diretas Pekan Lalu

Kantor imigrasi se-Indonesia tetap melayani pemohon paspor seperti biasa saat gangguan Pusat Data Nasional atau PDN terjadi


3 Rekomendasi Platform untuk Lindungi Data dari Serangan Ransomware

22 jam lalu

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
3 Rekomendasi Platform untuk Lindungi Data dari Serangan Ransomware

Pencadangan otomatis bisa menjadi alternatif mengantisipasi serangan ransomware. Ini beberapa platform yang bisa digunakan.


Ditjen Imigrasi Pastikan Layanan Perlintasan, Visa, hingga Paspor Telah Normal setelah Sepekan PDN Diretas

23 jam lalu

Penumpang terlihat memindai paspornya dan menghadap ke autogate atau pintu otomatis imigrasi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada 3 Januari 2024. (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt)
Ditjen Imigrasi Pastikan Layanan Perlintasan, Visa, hingga Paspor Telah Normal setelah Sepekan PDN Diretas

Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim memastikan layanan perlintasan, visa, izin tinggal, dan paspor telah beroperasi normal pada Jumat, 28 Juni kemarin.


DPR Dorong Pembentukan Pansus Dalami Insiden Peretasan PDNS

1 hari lalu

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta
DPR Dorong Pembentukan Pansus Dalami Insiden Peretasan PDNS

Anggota Komisi I DPR, Sukamta, mendorong dibentuknya pansus guna mendalami dan menuntaskan persoalan serangan siber terhadap PDNS


Pakar UGM Sebut Peretasan PDNS Turunkan Tingkat Kepercayaan Masyarakat pada Pemerintah

1 hari lalu

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)
Pakar UGM Sebut Peretasan PDNS Turunkan Tingkat Kepercayaan Masyarakat pada Pemerintah

Dosen Fakultas Teknik UGM Ridi Ferdiana mengatakan serangan siber pada PDNS merupakan 'pil pahit' yang harus ditelan oleh pemerintah.