Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara Mengaktifkan dan Menonaktifkan Windows Defender

image-gnews
Microsoft Defender mencakup perlindungan antivirus dan anti-phishing berkelanjutan untuk data dan perangkat pengguna. (Microsoft)
Microsoft Defender mencakup perlindungan antivirus dan anti-phishing berkelanjutan untuk data dan perangkat pengguna. (Microsoft)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan siber dalam bentuk ransomware yang membobol Windows Defender melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementera atau PDNS 2. Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Ariandi Putra, menjelaskan ransomware tersebut beroperasi dengan menonaktifkan Windows Defender (sistem keamananan) untuk mengizinkan file berbahaya terpasang pada sistem.

Setelah ransomware masuk pada 17 Juni 2024, dia menambahkan, aktivitas mencurigakan mulai terdeteksi pada 20 Juni 2024 pukul 00.54. Aktivitas mencurigakan itu, seperti mengizinkan file malicious terpasang pada sistem, menghapus file penting, dan mematikan service yang sedang berjalan. 

Windows Defender adalah teknologi yang memberikan perlindungan real-time (waktu nyata atau saat itu juga) terhadap malware, spyware, dan perangkat lunak lainnya untuk menyerang sistem operasi. Windows Defender memiliki kemampuan memindai sistem ketika boot dan sedang berjalan. Selain itu, Windows Defender juga mampu menghapus malware yang mengganggu pada sistem.

Mengaktifkan Windows Defender

Windows Defender dapat diaktifkan dengan mengikuti beberapa cara berikut ini: 

  1. Klik logo windows di pojok kiri bawah layar yang membuat daftar menu “Mulai (Start)” akan muncul;
  2. Setelah itu, gulir ke bawah dan klik “Keamanan Windows (Windows Security)”;
  3. Kemudian, pada layar “Keamanan Windows”, periksa apakah ada program antivirus yang telah diunduh dan dijalankan di komputer. Jika terdapat centang hijau, program antivirus ada dan berjalan di komputer sehingga tidak perlu mengaktifkan Windows Defender karena sudah terlindungi. Namun, jika tidak ada tanda centang hijau, maka tidak ada antivirus dan Windows Defender yang diaktifkan di komputer. 
  4. Lalu, jika tidak ada centang hijau, klik “Perlindungan Virus & Ancaman (Virus & Threat Protection)”;
  5. Selanjutnya, pilih ikon “Perlindungan Virus & Ancaman”;
  6. Setelah itu, aktifkan “Perlindungan Waktu Nyata (Real-time protection)”.

Menonaktifkan Windows Defender

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa pengguna memilih untuk tidak mengaktifkan Windows Defender. Namun, perlu diperhatikan, jika tidak mengaktifkan Windows Defender, perangkatnya akan rentan terhadap ancaman dari sistem tidak dikenal yang membahayakan dokumen tersimpan.

Pengguna sebaiknya menonaktifkan Windows Defender hanya untuk sementara dengan cara berikut ini:

  1. Klik logo windows di pojok kiri bawah layar yang membuat daftar menu “Mulai (Start)” akan muncul;
  2. Setelah itu, ketik “Keamanan Windows (Windows Security)” untuk mencari aplikasi ini;
  3. Kemudian, buka “Perlindungan Virus & Ancaman”;
  4. Selanjutnya, pilih “Kelola Pengaturan (Manage Settings)”; 
  5. Lalu, alihkan “Perlindungan Waktu Nyata” ke “Mati (Off)”. 

Meskipun Windows Defender dinonaktifkan untuk sementara, tetapi pemindaian terjadwal akan terus berjalan. Pemindaian sistem ketika Windows Defender mati akan dipindai atau ditangguhkan pada jadwal berikutnya.

SCIENCE DIRECT | MICROSOFT | CARLETON.CA

Pilihan Editor: Ramai Dibahas dalam Kasus Peretasan Pusat Data Nasional, Apa Itu Windows Defender?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendikbud Janji Sistem KIP Kuliah Kembali Normal Paling Lambat Akhir Juli

7 jam lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2024. Rapat tersebut membahas kebijakan pengelolaan anggaran pendidikan bagi PTN (Badan Hukum, BLU, dan Satker), dan pembahasan implementasi KIP Kuliah dan Uang Kuliah Tunggal (UKT). TEMPO/M Taufan Rengganis
Kemendikbud Janji Sistem KIP Kuliah Kembali Normal Paling Lambat Akhir Juli

Kemendikbud berjanji sistem KIP Kuliah pulih akhir Juli.


PDN Diserang, Pencairan Dana KIP Kuliah 16.316 Mahasiswa Terhambat

7 jam lalu

Ayu Mitha (kerudung cokelat), mahasiswa penerima KIP Kuliah. Dok. Puslapdik
PDN Diserang, Pencairan Dana KIP Kuliah 16.316 Mahasiswa Terhambat

Imbas serangan itu pengajuan untuk pencairan dana KIP Kuliah jadi terhambat.


Kronologi Pusat Data Nasional Jebol hingga Desakan Menkominfo Budi Arie Mundur dari Jabatannya

8 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Ketua Umum relawan Pro Jokowi Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi & Informatika Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode Tahun 2019 - 2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin 17 Juli 2023. TEMPO/Subekti.
Kronologi Pusat Data Nasional Jebol hingga Desakan Menkominfo Budi Arie Mundur dari Jabatannya

Publik dikejutkan dengan peretasan Pusat Data Nasional (PDN). Ini kronologinya, hingga desakan Menkominfo Budi Arie mundur dari jabatannya.


Anggota DPR Minta Penggunaan Dana Pemeliharan Pusat Data Nasional Didalami Aparat Hukum

9 jam lalu

Anggota DPR RI dari fraksi partai Nasdem, Ahmad Sahroni, seusai dihadirkan dalam sidang lanjutan dengan terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, 6 Juni 2024. Dalam sidang, Ahmad Sahroni mengklaim telah mengembalikan uang sebesar Rp 860 juta kepada KPK, setelah diduga berasal dari hasil korupsi. TEMPO/Imam Sukamto
Anggota DPR Minta Penggunaan Dana Pemeliharan Pusat Data Nasional Didalami Aparat Hukum

Ahmad Sahroni menduga ada penyelewengan dana Rp 700 miliar yang dianggarkan untuk pemeliharaan Pusat Data Nasional sementara.


Mengenal Windows Defender dan Fitur-fiturnya yang Jadi Target dalam Serangan PDNS

10 jam lalu

Windows Defender. Shutterstock
Mengenal Windows Defender dan Fitur-fiturnya yang Jadi Target dalam Serangan PDNS

Mengenal Windows Defender, sistem keamanan yang digunakan untuk melindungi PDN Sementara


PDN Diretas, Anggota DPR Duga Ada Penyelewengan Dana Pemeliharaan Rp 700 Miliar

10 jam lalu

Anggota DPR RI juga Bendahara Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, seusai memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 22 Maret 2024. Ahmad Sahroni, mengakui Partai Nasdem menerima aliran uang sebanyak Rp.800 juta dan 40 juta dari mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kembali dijerat sebagai tersangka dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang, terkait pengembangan perkara penyalahgunaan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
PDN Diretas, Anggota DPR Duga Ada Penyelewengan Dana Pemeliharaan Rp 700 Miliar

Anggota DPR Ahmad Sahroni menuding ada penyelewangan dana di kasus peretasan PDN.


Top 3 Tekno: Internet Starlink dan Router-nya, Ransomware dan Back-up Data

15 jam lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Top 3 Tekno: Internet Starlink dan Router-nya, Ransomware dan Back-up Data

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Minggu pagi ini, 30 Juni 2024, dipuncaki artikel tentang router tambahan untuk internet Starlink.


Deretan Kritik DPR Atas Serangan Ransomware, Kominfo Diminta Untuk Membentuk Satgas

1 hari lalu

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
Deretan Kritik DPR Atas Serangan Ransomware, Kominfo Diminta Untuk Membentuk Satgas

DPR memberikan kritik terhadap insiden serangan ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).


3 Rekomendasi Platform untuk Lindungi Data dari Serangan Ransomware

1 hari lalu

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
3 Rekomendasi Platform untuk Lindungi Data dari Serangan Ransomware

Pencadangan otomatis bisa menjadi alternatif mengantisipasi serangan ransomware. Ini beberapa platform yang bisa digunakan.


Ditjen Imigrasi Pastikan Layanan Perlintasan, Visa, hingga Paspor Telah Normal setelah Sepekan PDN Diretas

1 hari lalu

Penumpang terlihat memindai paspornya dan menghadap ke autogate atau pintu otomatis imigrasi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada 3 Januari 2024. (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt)
Ditjen Imigrasi Pastikan Layanan Perlintasan, Visa, hingga Paspor Telah Normal setelah Sepekan PDN Diretas

Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim memastikan layanan perlintasan, visa, izin tinggal, dan paspor telah beroperasi normal pada Jumat, 28 Juni kemarin.