TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi terjadi di Laut Banda, Maluku Tengah, Maluku, 2 Juli 2024 pukul 09.46.03 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menuturkan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,34° LS ; 130,24° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 216 Km arah barat laut Tanimbar, Maluku, pada kedalaman 168 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam slab lempeng subduksi Banda," kata Daryono, melalui keterangan tertulis, Selasa, 2 Juli 2024.
Menurut Daryono, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Amahai, Maluku Tengah, daerah Pulau-Pulau Babardan daerah Dawelor Dawera, Maluku Barat Daya dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Hingga saat ini, kata Daryono, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya.
Hingga pukul 10.00 WIB, menurut Daryono, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ia juga meminta masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Pilihan Editor: Antropolog Unair Tanggapi Tren Cek Khodam Online: Hanya Hiburan