TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim bersihnya udara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Klaim tersebut diucapkannya saat tengah mengajak Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, Presiden terpilih Prabowo Subiato, dan para Menteri Kabonet Indonesia Maju meninjau area embung di IKN Kalimantan Timur. Presiden menyebut bahwa indeks air quality IKN lebih baik dibanding dengan kota besar di negara lain.
“Ya pertama saya ingin Pak Wapres, Pak Prabowo dan semua menteri merasakan betapa bersihnya udara di pagi hari di IKN. Tadi kita cek untuk air quality index-nya 6, padahal maksimal itu 50 di ibu kota negara lain," kata Jokowi.
Jokowi juga membandingkan Air Quality Index (AQI) antara IKN dengan Singapura. Menurutnya kualitas udara di IKN jauh lebih sehat dibanding dengan Singapura, karena AQI di IKN yang hanya berada di angka 6, berbeda jauh dengan Singapura dengan Air quality indeks mencapai 53.
"Misalnya di Singapura berapa Pak? 53. Di sini memang udaranya sangat segar, fresh dan bersih dan itu bagus untuk kesehatan untuk usia," katanya.
Air Quality Index adalah pengukuran konsentrasi polutan udara dalam polusi udara ambien dan risiko kesehatan terkait. Pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggunakan istilah Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) untuk pengukuran yang sama.
Dikutip dari airnow.gov AQI memiliki tolok ukur yang berkisar dari 0 hingga 500. Semakin tinggi nilai AQI, maka semakin tinggi tingkat polusi udara dan semakin besar pula masalah kesehatannya.
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menetapkan AQI untuk lima polutan udara utama yang diatur oleh Undang-Undang Udara Bersih, yaitu ozon permukaan tanah, polusi partikel (juga dikenal sebagai materi partikulat, termasuk PM2.5 dan PM10), karbon monoksida, sulfur dioksida dan nitrogen dioksida.
Air Quality Index dibagi menjadi enam kategori. Setiap kategori sesuai dengan tingkat masalah kesehatan yang berbeda. Setiap kategori juga memiliki warna tertentu. Warna tersebut memudahkan orang untuk dengan cepat menentukan apakah kualitas udara mencapai tingkat tidak sehat di lingkungan mereka.
1. Warna Hijau
Warna hijau berarti rentang nilai AQI berada di 0-50 yang artinya kualitas udara memuaskan dan polusi udara menimbulkan sedikit atau tidak ada risiko.
2. Kuning
Warna kuning berarti rentang nilai AQI berada di angka 51-100. Tingkat kekhawatiran berada di level sedang dengan kualitas udara masih dapat diterima. Namun, ada risiko bagi sebagian orang, terutama yang sensitive terhadap polusi udara.
3. Oranye
Warna oranye berarti rentang nilai AQI berada di 101-150. Tingkat kekhawatiran berada di level tidak sehat untuk orang senditif. Kualitas udara akan membuat anggota kelompok sensitive mengalami dampak kesehtan. Namun, masyarakat umum cenderng masih tidak terpengaruh.
4. Merah
Warna merah berarti rentang AQI berada di angka 151-200. Tingkat kekhawatiran beraa di level tidak sehat. Dengan kualitas udara yang akan menyebabkan beberapa masyarakat umum mengalami dampak kesehatan, dan anggota kelompok yang sensitif mengalami dampak kesehatan yang lebih serius.
5. Ungu
Warna ungu berarti rentang AQI berada di angka 201-300. Dengan Tingkat kekhawatiran sangat tidak sehat. Dengan kualitas udara yang memiliki risiko dampak kesehatan meningkat untuk semua orang.
6. Merah Tua
Warna merah tua ada level AQI yang paling buruk dengan tingkat kekhawatiran berbahaya dengan retang AQI berada di atas 300. Dengan kualitas udara semua orang lebih mungkin terkena dampaknya.
Sebagai catatan, indeks nol, 50, 100, dan seterusnya berbeda-beda untuk setiap jenis polutan yang diukur. Bahkan bisa berbeda di antara jenis polutan yang sama di negara yang berbeda karena perbedaan penetapan nilai ambang konsentrasinya di udara--yang mungkin berbeda dari yang ditetapkan WHO.
Mengutip dari situs IQAir yang mengungkap hasil pengukuran kualitas udara di berbagai kota secara real-time, Kota Penajam memiliki indeks 26 untuk polutan PM2,5 pada pengukuran pukul 11 WIB. Namun, disebutkan, angka itu didapat dari alat yang terdapat di Bandara Sepinggan di Balikpapan milik KLHK. "Penajam tak memiliki data sensor udara," bunyi keterangan yang terlampir.
Mengutip dari situs IQAir 10 kota di Indonesia yang memiliki nilai Air Quality Index paling tinggi yaitu di urutan pertama ialah Kota Bekasi, Jawa Barat dengan angka 152, kedua Kota Medan dengan AQI 118, dan seterusnya ada Kota Bogor (113), Kota Bandung (90), Tangerang Selatan (90), Jakarta (88), Kota Pekanbaru (86), Jambi (80), Palembang (62), dan Surabaya (62).
TIARA JUWITA | IRSYAN HASYIM
Pilihan Editor: Jokowi Sebut Air Quality Index IKN Lebih Bagus Dibanding Singapura, Ini Kota dengan AQI Tinggi di Indonesia