TEMPO.CO, Jakarta - Awal bulan ini, Samsung Galaxy S25 Ultra telah menerima persetujuan dari otoritas 3C di Cina. Kini, Galaxy S25 dan Galaxy S25+ juga telah disertifikasi oleh badan regulasi yang sama. Berikut ini hal-hal yang terungkap.
Dikutip dari Gizmochina, menurut basis data 3C Galaxy S25 (nomor model SM-S9310) akan mendukung pengisian daya cepat 25W, sedangkan Galaxy S25+ (nomor model SM-S9360) dapat mendukung pengisian daya cepat 45W. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa tidak akan ada perubahan dalam kemampuan pengisian daya cepat S25 dan S25+ dibandingkan dengan pendahulunya. Mirip dengan seri S24, paket ritel untuk model S25 tidak akan menyertakan pengisi daya.
Laporan menunjukkan bahwa Galaxy S25 akan memiliki baterai berkapasitas 4.000 mAh, sedangkan S25 Plus akan memiliki baterai berkapasitas 4.900 mAh. S25 Ultra diharapkan hadir dengan baterai berkapasitas 5.000 mAh. Tentu saja, perangkat ini akan mendukung wireless charging dan reverse wireless charging. Menariknya, sertifikasi 3C S25 Ultra mengungkapkan bahwa ponsel ini bisa jadi merupakan ponsel pintar pertama Samsung yang hadir dengan dukungan konektivitas satelit.
Diperkirakan bahwa ketiga model S25 akan dilengkapi dengan chipset Snapdragon 8 Gen 4 for Galaxy. Dengan sertifikasi 3C yang telah diperoleh, tampaknya seri S25 akan diluncurkan pada Januari 2025.
Dalam berita terkait, Samsung tengah menggarap beberapa perangkat baru untuk pasar yang berbeda. Merek tersebut diharapkan akan meluncurkan seri tablet andalan Samsung Galaxy Tab S10 akhir bulan ini. Selain itu, rumor menunjukkan bahwa merek tersebut tengah mengembangkan Galaxy S24 FE, yang berpotensi melakukan debut resminya pada bulan Oktober.
Pilihan editor: Gambar Render Samsung Galaxy M55s Ungkap Desain Unik untuk Ponsel Kelas Menengah