TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan SpaceX menunda peluncuran misi Europa Clipper yang dijadwalkan pada Kamis, 10 Oktober 2024. Dalam keterangan resminya, penundaan misi ini diakibatkan kondisi badai yang diperkirakan akan melanda kawasan tersebut.
“NASA dan SpaceX menunda upaya peluncuran misi #EuropaClipper pada 10 Oktober karena kondisi badai yang diperkirakan di area tersebut,” kata NASA, Senin, 7 Oktober 2024. “Kesempatan peluncuran berikutnya akan dievaluasi setelah badai berlalu.”
Badai Milton diprediksi akan bergerak dari Teluk Meksiko menuju Pantai Angkasa, dengan angin kencang dan hujan lebat diperkirakan akan terjadi di wilayah Cape Canaveral dan Merritt Island, Florida.
Menurut Administrasi Oseanik dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), Badai Milton diperkirakan akan mendarat di Florida pada Rabu, 9 Oktober 2024 dan akan meninggalkan area tersebut setidaknya pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Tim peluncuran telah mengamankan pesawat luar angkasa Europa Clipper di hanggar SpaceX di Kompleks Peluncuran 39A, Pusat Antariksa Kennedy, sebelum cuaca buruk tiba. Pusat Antariksa mulai mempersiapkan diri menghadapi badai sejak hari Minggu.
Setelah badai berlalu, tim pemulihan akan mengevaluasi keselamatan ruang angkasa sebelum personel diperbolehkan kembali bekerja, diikuti dengan penilaian fasilitas pengolahan peluncuran untuk mengidentifikasi kemungkinan kerusakan akibat badai.
“Setelah kami mendapatkan ‘lampu hijau’ diikuti dengan penilaian fasilitas dan tindakan pemulihan, kami akan menentukan kesempatan peluncuran berikutnya untuk misi utama NASA ini,” kata Dunn, Direktur Peluncuran Senior di Program Layanan Peluncuran NASA.
Diketahui, Bulan Jupiter, Europa, merupakan kandidat utama tempat hidup alternatif manusia selain di Bumi. Menurut NASA, manusia kemungkinan dapat hidup di bulan Jupiter karena terdapat bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa air, zat kimia, dan sumber energi yang dibutuhkan untuk kehidupan ada di sana.
Melansir Antara, misi Europa Clipper adalah mencari kondisi yang dapat mendukung kehidupan organik di bulan Jupiter. Pejabat NASA mengatakan bahwa pesawat ruang angkasa tidak akan mendarat di Europa, tetapi akan melakukan 44 kali lintasan (flybys) dengan ketinggian antara 25 hingga 2.700 kilometer dan berusaha untuk mengukur kedalaman lautan tersebut, yang diperkirakan berada antara 60 hingga 80 mil.
NASA juga akan mencoba mengukur kandungan garam di lautan bawah permukaan, yang ditemukan oleh hasil penyelidikan Galileo NASA-JPL pada tahun 1997-1998. Bulan Jupiter, Europa, sedikit lebih kecil dari bulan Bumi dan merupakan bulan keenam terbesar di Tata Surya.
Pilihan Editor: 5 Kelompok Keong yang Berpotensi Jadi Obat Herbal Menurut Peneliti BRIN