Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KLHK: Kebakaran Hutan Tahun Ini Telah Emisikan 41,2 Juta Ton CO2

image-gnews
Petugas Manggala Agni Daops Sumatera XI Bukit Tempurung dibantu anggota Masyarakat Peduli Api Desa Catur Rahayu menyiapkan selang saat memadamkan kebakaran lahan di perbatasan Muaro Jambi dengan Tanjung Jabung Timur, Rantau Panjang, Muaro Jambi, Jambi, Senin 2 September 2024. Satgas Karhutla setempat menurunkan puluhan personel dari Manggala Agni, TNI, dan Masyarakat Peduli Api Kabupaten Tanjung Jabung Timur guna mengantisipasi perluasan kebakaran yang telah memasuki wilayah perbatasan Kabupaten Muaro Jambi dengan Tanjung Jabung Timur, sementara hingga Senin (2/9/2024) kebakaran yang telah memasuki hari kesepuluh itu masih belum berhasil dipadamkan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Petugas Manggala Agni Daops Sumatera XI Bukit Tempurung dibantu anggota Masyarakat Peduli Api Desa Catur Rahayu menyiapkan selang saat memadamkan kebakaran lahan di perbatasan Muaro Jambi dengan Tanjung Jabung Timur, Rantau Panjang, Muaro Jambi, Jambi, Senin 2 September 2024. Satgas Karhutla setempat menurunkan puluhan personel dari Manggala Agni, TNI, dan Masyarakat Peduli Api Kabupaten Tanjung Jabung Timur guna mengantisipasi perluasan kebakaran yang telah memasuki wilayah perbatasan Kabupaten Muaro Jambi dengan Tanjung Jabung Timur, sementara hingga Senin (2/9/2024) kebakaran yang telah memasuki hari kesepuluh itu masih belum berhasil dipadamkan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat emisi karbon dari kebakaran hutan dan lahan sepanjang tahun ini sampai dengan 30 September 2024 sebesar 41.201.963 ton CO2 ekuivalen. Jumlah itu diperhitungkan terbagi sebesar 11.589.698 ton CO2e dari kebakaran gambut (below ground) dan 29.612.265 ton CO2e dari kebakaran mineral dan gambut (above ground biomass). 

Adapun luas kebakaran sebesar 283.620,51 hektare yang terdiri dari luas lahan gambut seluas 25.193,57 hektare (8,88 persen) dan pada tanah mineral seluas 258.4265,94 hektare (91,12 persen). Sebagai ilustrasi, berdasarkan data KLHK, emisi dari kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sepanjang 2023 lalu mencapai 182,71 juta ton CO2e, yang meningkat hampir delapan kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dalam rangka kesiapsiagaan dan mengoptimalkan pengerahan sumber daya pengendalian karhutla, hingga saat ini masih delapan provinsi menetapkan status siaga darurat karhutla yaitu Provinsi Riau, Sumsel, NTB, Jambi, Kaltim, Kalbar, NTT, dan Kalsel," tutur Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Nifinluri, dalam keterangan tertulis, Ahad 13 Oktober 2024.

Pada provinsi-provinsi rawan tersebut, menurut Thomas, telah dioptimalkan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan meliputi upaya pencegahan. Upaya itu seperti deteksi dini titik panas, patroli pencegahan karhutla oleh Manggala Agni, bersama dengan TNI, Polri, dan masyarakat, sosialisasi kepada masyarakat, pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA), operasi modifikasi cuaca, water bombing, dan penataan ekosistem gambut.

"Upaya pencegahan sampai dengan 10 Oktober 2024 juga dilakukan melalui kegiatan patroli pencegahan baik dilakukan secara mandiri oleh Manggala Agni pada 1.725 desa, dan secara terpadu bersama UPT KLHK, TNI/Polri, dan Masyarakat Peduli Api pada 379 desa," katanya.

Patroli pencegahan di lebih dari seribu desa itu di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Papua Barat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Thomas menambahkan bahwa berdasarkan analisis perkembangan musim hujan dasarian III September 2024, sebanyak 19 persen jumlah zona musim (ZOM) di wilayah Indonesia sudah masuk musim hujan yang bisa membantu pengendalian kebakaran hutan. Mereka antara lain sebagian Aceh, Sumatera Utara, sebagian Riau, sebagian Sumatra Barat, sebagian Jambi, sebagian Sumatra Selatan, dan sebagian Bengkulu,

Begitu juga dengan sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagian utara, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan bagian utara, Sulawesi Tengah bagian tengah, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat, dan sebagian Papua.

CATATAN:

Artikel ini telah ditambahkan data ilustrasi emisi CO2e dari kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sepanjang 2023 lalu sebagai pembanding. Terima kasih.

Pilihan Editor: Soundcard, Mikrofon, dan Sepasang Handphone, Ini Cara Pengamen Online Tampil di TikTok

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KLHK Dipecah, Ini Bocoran Struktur Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan

4 jam lalu

Sejumlah aktivis Greenpeace melakukan aksi di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Kamis, 8 April 2021. Aksi tersebut menuntut pemerintah agar menindaklanjuti dugaan pelanggaran penerbitan izin pelepasan hutan di Papua. Serta mengembalikan perkebunan yang belum dirusak kepada masyarakat adat Papua. TEMPO/Muhammad Hidayat
KLHK Dipecah, Ini Bocoran Struktur Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan

Pemisahan KLHK tercantum dalam Perpres Nomor 140 Tahun 2024 tentang Organisasi Kementerian Negara, yang dikukuhkan pada 21 Oktober 2024.


BMKG Sebut Jakarta Selatan Sudah Masuki Musim Hujan, Jakarta Utara Ternyata Belum

10 jam lalu

Sejumlah pekerja kantoran menggunakan payung menembus guyuran air hujan, di kawasan gedung perkantoran Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 25 September 2024. Menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebar disertai angin kencang dan petir dampak dari pelemahan siklon tropis di utara yang mengundang konvergensi di wilayah Indonesia, tersebar di wiliayah Selatan, Jabodetabek dan Kepulauan Seribu. TEMPO/Imam Sukamto
BMKG Sebut Jakarta Selatan Sudah Masuki Musim Hujan, Jakarta Utara Ternyata Belum

Pola musim hujan di Jakarta tidak sepenuhnya sama. Masih ada wilayah yang baru memasuki musim hujan pada pertengahan November nanti.


3 Faktor Penyebab Hujan Lebat di Jabodetabek Hari Ini Menurut Peneliti BRIN

1 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
3 Faktor Penyebab Hujan Lebat di Jabodetabek Hari Ini Menurut Peneliti BRIN

Hujan yang terjadi hari ini tidak didukung oleh monsoon Asia yang kuat yang biasa identik dengan datangnya musim hujan di Indonesia.


Cuaca Panas dan Kering Saat Ini Diperkirakan Sampai Pertengahan November

3 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Cuaca Panas dan Kering Saat Ini Diperkirakan Sampai Pertengahan November

Peneliti BRIN jelaskan sebab cuaca panas dan terik di Indonesia saat ini karena maraknya siklon tropis di utara Indonesia. Awal musim hujan tertunda.


Pemda Jakarta Antisipasi Dampak Musim Hujan, Beberapa Titik Ini Masih Rawan Banjir

3 hari lalu

Pekerja mengoperasikan alat berat untuk mengeruk lumpur di kali Sunter, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2024. Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menargetkan perbaikan turap kali Sunter, Jakarta rampung pada April 2024 untuk mencegah longsor dan antisipasi banjir. ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso
Pemda Jakarta Antisipasi Dampak Musim Hujan, Beberapa Titik Ini Masih Rawan Banjir

Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menyisir lagi sejumlah area rawan banjir di DKI, mengingat musim hujan sudahdi depan mata.


Empat Petambak Udang Karimunjawa Terbukti Bersalah Mencemari Lingkungan

3 hari lalu

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Empat Petambak Udang Karimunjawa Terbukti Bersalah Mencemari Lingkungan

Hakim PN Jepara menyatakan terdakwa empat penambak udang di Karimunjawa terbukti bersalah melakukan pencemaran lingkungan.


Hadapi Musim Hujan, Pemerintah Provinsi Jakarta Keruk Waduk, Sungai dan Saluran Penghubung

4 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA), melakukan ragam upaya antisipasi dampak musim hujan, seperti pengerukan sungai dangkal. Dok. Pemprov DKI. beritajakarta.com
Hadapi Musim Hujan, Pemerintah Provinsi Jakarta Keruk Waduk, Sungai dan Saluran Penghubung

Pemerintah provinsi Jakarta melakukan pengeruksan waduk, sungai dan saluran penghubung untuk mengantisipasi dampak musim hujan.


Serangan Tawon Vespa Kian Marak, Warga Diimbau Tetap Waspada

4 hari lalu

Lv Kongjiang di kerumuni tawon di Shaoyang, Provinsi Hunan, Cina. REUTERS/China Daily
Serangan Tawon Vespa Kian Marak, Warga Diimbau Tetap Waspada

Insiden serangan tawon Vespa kepada manusia dikabarkan sedang marak.


KLHK Pastikan Kualitas Air Danau Toba Meningkat

7 hari lalu

Kasubdit Perencanaan Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air Witono (tengah) dalam Forum Group Discussion (FGD) membahas Kualitas dan Kuantitas Air Danau Toba di Medan, Kamis, 24 Oktober 2024. Dok. Pemkab Danau Toba
KLHK Pastikan Kualitas Air Danau Toba Meningkat

KLHK sebut kualitas air Danau Toba membaik signifikan sejak 2022.


Daftar Daerah Berpotensi Hujan Disertai Petir Sepekan ke Depan Menurut BMKG

8 hari lalu

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA
Daftar Daerah Berpotensi Hujan Disertai Petir Sepekan ke Depan Menurut BMKG

Peneliti BRIN mengungkap 3 siklon tropis di utara wilayah Indonesia sekaligus saat ini. Musim hujan menjadi terlambat eksis.