Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Greenpeace Soroti Mandeknya Pembahasan Dana dalam Perundingan Keanekaragaman Hayati COP16

image-gnews
Suasana Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) ke-16 di Cali, Kolombia, 20 Oktober 2024. REUTERS/Juan David Duque
Suasana Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) ke-16 di Cali, Kolombia, 20 Oktober 2024. REUTERS/Juan David Duque
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan ke-16 Konferensi Para Pihak Konvensi Keanekaragaman Hayati (COP16 CBD) telah membahas perundingan pada pekan kedua. Dalam perundingan ini, negara-negara kaya akan dihadapkan pada pertanggungjawaban atas seminggu tidak adanya tindakan yang berarti terkait penyaluran dana.

Saat para menteri tiba dan agenda untuk minggu terakhir perundingan keanekaragaman hayati mulai terbentuk, Greenpeace menyerukan agar komitmen untuk menutup kesenjangan pendanaan alam dan untuk memastikan akses langsung ke pendanaan bagi masyarakat adat dan masyarakat lokal segera dipenuhi.

Pakar Politik Keanekaragaman Hayati Greenpeace Internasional, An Lambrechts, mengatakan COP16 dapat menghasilkan terobosan besar dalam perlindungan alam yang terhambat karena pemerintah berdebat tentang apakah akan menyiapkan dana baru untuk sisa dana yang belum masuk atau tidak.

Para pemimpin, kata An Lambrechts, dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap tindakan nyata dengan mendobrak sekat-sekat untuk tindakan iklim-keanekaragaman hayati, akses langsung ke pendanaan bagi masyarakat adat dan komunitas lokal yang melakukan tindakan nyata dalam perlindungan keanekaragaman hayati, perlindungan laut dan hutan, dan mekanisme pembayaran bagi perusahaan yang mendapatkan keuntungan dari informasi digital dari alam untuk akhirnya membayar utang mereka kepada dunia karena mengambil sumber daya alam ini.

Menurut dia, perwakilan industri yang dibayar mahal melakukan upaya terbaiknya untuk merusak kemajuan guna memastikan mereka dapat terus mendapatkan keuntungan dari alam secara cuma-cuma.

"Kita memerlukan lebih sedikit acara promosi besar untuk solusi palsu seperti ‘kredit keanekaragaman hayati’ dan lebih banyak uang baru untuk perlindungan alam yang sebenarnya yang sejauh ini tidak ada. Yang jelas di Cali adalah dunia siap untuk tindakan global terhadap keanekaragaman hayati jika pemerintah dapat memberikan hasil nyata di COP16," kata An Lambrechts dikutip Tempo dari siaran pers Greenpeace, Senin, 28 Oktober 2024.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Direktur Kampanye Greenpeace Andino (Argentina, Cili, dan Kolombia), Estefanía Gonzalez, mengatakan beberapa hari pelaksanaan COP 16 berlalu tanpa pemenuhan komitmen yang disepakati. Hal ini, kata dia, menghilangkan kesempatan untuk melindungi keanekaragaman hayati.

Menurut dia, negara-negara dengan sumber daya yang lebih besar memiliki kapasitas dan tanggung jawab untuk mendorong perubahan, dengan memenuhi tujuan yang disepakati dan mendukung mereka yang menghadapi dampak terbesar dari hilangnya keanekaragaman hayati. 

Estefanía mengatakan Amerika Latin adalah salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati tertinggi di planet ini, jadi ketika negara-negara maju memenuhi tanggung jawab keuangan mereka, mereka tidak hanya mendukung wilayah-wilayah ini tetapi juga menjaga kesejahteraan warga negara mereka sendirinya. "Alam membutuhkan tindakan dan keputusan konkret saat ini untuk memastikan masa depan yang seimbang bagi semua," ucapnya.

Sebelumnya, delegasi Greenpeace berharap pada COP16 bakal melahirkan komitmen untuk menyediakan pendanaan US$ 20 miliar atau setara Rp 311 triliun pada 2025 sebagai implementasi dari kerangka kerja Montreal-Kunming tersebut. Tak hanya itu, dana diharap meningkat setiap tahun setelahnya hingga menjadi US$ 30 miliar pada 2030, dengan akses langsung ke pendanaan disediakan bagi masyarakat adat dan masyarakat lokal.

Pilihan Editor: Rektor ITB Reini Berharap Lulus Cum Laude serta BMKG Prediksi Cuaca Jakarta Berawan di Top 3 Tekno

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masyarakat Sipil Indonesia Desak Pemerintah Dukung Agenda Masyarakat Adat di COP16 CBD

3 hari lalu

Suasana Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) ke-16 di Cali, Kolombia, 20 Oktober 2024. REUTERS/Juan David Duque
Masyarakat Sipil Indonesia Desak Pemerintah Dukung Agenda Masyarakat Adat di COP16 CBD

Pada COP16, Masyarakat Adat mendorong negara-negara yang hadir untuk memastikan pengakuan penuh atas kontribusi Masyarakat Adat.


Tidak Lagi Jadi Menteri, Siti Nurbaya Bakar Menyampaikan Pesan kepada Dua Menteri Penggantinya di Kabinet Prabowo

5 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Lingkungan dan Iklim Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, tiba di halaman Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Ahad, 2 Juni 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Tidak Lagi Jadi Menteri, Siti Nurbaya Bakar Menyampaikan Pesan kepada Dua Menteri Penggantinya di Kabinet Prabowo

Mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyoroti sejumlah isu kunci, seperti keanekaragaman hayati dan EUDR.


Seruan Greenpeace ke Delegasi Negara-negara di COP16 Biodiversitas: Penundaan Tak Dapat Diterima

5 hari lalu

Aksi unjuk rasa aktivis untuk alam menjelang COP16 Keanekaragaman Hayati PBB di Kolombia. Dok. Greenpeace
Seruan Greenpeace ke Delegasi Negara-negara di COP16 Biodiversitas: Penundaan Tak Dapat Diterima

Greenpeace berharap pada COP16 Biodiversitas bakal melahirkan komitmen untuk menyediakan pendanaan US$ 20 miliar pada 2025.


PBB Gelar 3 COP Sekaligus Tahun Ini: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Daratan

5 hari lalu

Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) ke-16 di Cali, Kolombia. UNODC.org
PBB Gelar 3 COP Sekaligus Tahun Ini: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Daratan

Berikut penjelasan apa saja ketiga COP itu serta kapan-di mana-apa yang dibahas.


COP16 Konvensi Biodiversitas Digelar Mulai Hari Ini, Perdagangan Bakal Ikut Disorot

6 hari lalu

Suasana Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) ke-16 di Cali, Kolombia, 20 Oktober 2024. REUTERS/Juan David Duque
COP16 Konvensi Biodiversitas Digelar Mulai Hari Ini, Perdagangan Bakal Ikut Disorot

COP16 Konvensi Biodiversitas PBB di Cali, Kolombia, digelar mulai hari ini, 21 Oktober 2024, hingga 10 hari ke depan.


Hadiri Konferensi Keanekaragaman Hayati COP16 di Kolombia, Delegasi Greenpeace Cerita Kualitas Udara dan Ancaman Gerilyawan

7 hari lalu

Logo COP 16 (sumber: cbd.int)
Hadiri Konferensi Keanekaragaman Hayati COP16 di Kolombia, Delegasi Greenpeace Cerita Kualitas Udara dan Ancaman Gerilyawan

COP16 akan menjadi COP Keanekaragaman Hayati pertama sejak diadopsinya Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global.


Soroti Pidato Prabowo, Greenpeace: Masa Depan Lingkungan Hidup Akan Semakin Suram

7 hari lalu

Presiden Prabowo Subianto menyapa anggota MPR usai dilantik sebagai Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soroti Pidato Prabowo, Greenpeace: Masa Depan Lingkungan Hidup Akan Semakin Suram

Greenpeace Indonesia menilai pidato perdana Prabowo tidak menyinggung soal lingkungan hidup dan krisis iklim, yang seharusnya menjadi isu penting pemimpin negara saat ini.


Polusi Plastik di Tubuh Serangga, Peneliti: Ancaman Keanekaragaman Hayati dan Produksi Pertanian

7 hari lalu

Sejumlah lebah madu Trigona (Trigona sp) berkumpul di pintu masuk sarang madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah madu trigona (Trigona sp). ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja
Polusi Plastik di Tubuh Serangga, Peneliti: Ancaman Keanekaragaman Hayati dan Produksi Pertanian

Studi oleh tim peneliti internasional menemukan sampah plastik di tubuh serangga. Akan berdampak pada keanekaragaman hayati dan produksi pertanian.


Sambut Pelantikan Presiden, Greenpeace Tampilkan Atraksi Video Pengingat Krisis Iklim dan Demokrasi

8 hari lalu

Greenpeace menyampaikan sejumlah pesan soal krisis lingkungan hidup, krisis keanekaragaman hayati, krisis iklim, hingga krisis demokrasi, melalui video yang ditampilkan di ruang terbuka sekitar Taman Banteng, Jakarta Pusat, 19 Oktober 2024. Greenpeace/Jurnasyanto Sukarno
Sambut Pelantikan Presiden, Greenpeace Tampilkan Atraksi Video Pengingat Krisis Iklim dan Demokrasi

Greenpeace menampilkan atraksi video berisi seruan untuk kritis terhadap pemerintahan Prabowo - Gibran


Greenpeace: Hutan Indonesia Jadi Perkebunan Sawit Meningkat Drastis 5 Tahun Terakhir

18 hari lalu

Lahan bukaan baru perkebunan sawit PT Sinar Kencana Inti Perkasa (SKIP) Senakin Estate di Desa Sembilang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru pada 13 November 2023. BanjarHits/Diananta P. Sumedi
Greenpeace: Hutan Indonesia Jadi Perkebunan Sawit Meningkat Drastis 5 Tahun Terakhir

Greenpeace mencatat 183.687 hektare habitat orang utan di Sumatera dan Kalimantan telah diganggu oleh perkebunan sawit. Belum harimau dan gajah.