Udin merujuk kepada cita-citanya berkuliah yang masih suka mengusik. Menurutnya, keputusan menikahi istrinya saat ini, yang adalah tetangga sekampung, adalah jalan yang kemudian diberikan Tuhan kepadanya.
Hal itu lantaran pada 2005 lalu, atau tujuh tahun setelah menikah dan menjalani kehidupan di atas gerobak bareng, sang istri membawakan formulir pendaftaran Universitas Pamulang (Unpam), sepulang dari membeli daster. Impiannya terbit kembali dan Udin mendaftar di Program Studi Manajemen pada tahun ajaran 2005/2006.
Kuliah Sambil Berjualan Kopi di Unpam
Meskipun menjalani status sebagai mahasiswa di Unpam, Udin masih tekun berdagang. Dia menyambi berjualan kopi dari kemasan sasetan yang ia bawa semasa kuliah. Ia mengaku, dengan berdagang kopi tersebut mampu melunaskan biaya kuliah, bahkan ada uang lebih yang bisa ditabung.
Udin mengungkap keseriusannya saat berkuliah. “Karena saya dari dulu inginnya belajar ya. Jadi kalau ada tugas-tugas dari dosen itu, bukan saya kerjakan di atas kertas saja tapi saya observasi dulu.”
Universitas Pamulang. Shutterstock
Semua itu berbuah lewat IPK 3,89 saat kelulusan. Pada 2010, Udin lulus cum laude dan dinobatkan sebagai wisudawan terbaik.
Buah Manis Saat Ini
Setelahnya, Udin melanjutkan pendidikan S2 dengan mengambil Program Studi Manajemen, juga di Unpam, yang dituntaskannya dalam dua tahun. Udin mengaku saat itu mendapat dorongan dari pendiri dan direktur yayasan pemilik Unpam, Darsono, untuk terus lagi ke pendidikan doktor (S3).
Karena tak tersedia di kampus almamaternya itu, S3 diambilnya di sebuah universitas swasta di Jakarta, juga Program Studi Manajemen. Jenjang pendidikan itu dijalaninya 2014-2017.
Sepanjang karir akademiknya, Udin pernah menjadi guru di SMKI Daarul Khoir Gunung Sindur juga dosen di Unpam. Sebelum sampai di posisinya saat ini, Udin juga pernah menjadi sekretaris dan wakil ketua pada Program Studi Manajemen S1 Fakultas Ekonomi Unpam. Penghargaan yang pernah diraih antara lain hibah penelitian dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi atas pengembangan teknologi produksi pakan apung fermentatif.
Saat ini, Udin tengah mempersiapkan menuju gelar Guru Besar. Dia menyebut rasa ingin tahu adalah alasan di balik keseriusannya menempuh jenjang pendidikan dan akademik. “Banyak temuan waktu dagang di gerobak warung yang ingin saya pertanyakan, karenanya saya pilih manajemen," katanya.
BAYU MENTARI
Pilihan Editor: Cuaca Panas, BMKG Catat Suhu Maksimum Harian di Bandung Hampir 35 Derajat