TEMPO.CO, Yogyakarta - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda hampir seluruh wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu petang 2 November 2024 memakan korban jiwa dan luka.
Hujan angin sekitar pukul 18.50 WIB itu merobohkan sebuah rumah di Dusun Rendeng Wetan, Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Akibat kejadian itu, seorang perempuan lanjut usia (lansia), Supimah, 69 tahun meninggal tertimpa rumah kayu yang roboh. Satu penghuni lainnya, Sumadi, 71 tahun, terluka.
"Saat kejadian hujan angin, kedua korban sedang berada di dalam rumah," kata Kepala Seksi Humas Polres Bantul Yogyakarta Ajun Komisaris Polisi I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Ahad, 3 November 2024.
Jeffry menuturkan, dari pemeriksaan saksi, kejadian itu berlangsung cukup cepat. Pasangan itu sedang berada di rumah milik anak menantunya ketika hujan disertai angin datang.
Saat warga mulai mendengar suara gemuruh angin kencang, tiba tiba terdengar suara ambruk. Saat dicek, ternyata rumah yang ditinggali pasangan lansia itu sudah ambruk. Warga langsung mendatangi rumah kayu itu dan melihat kedua lansia itu tertimpa reruntuhan.
"Korban luka masih dalam perawatan di rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul, sedangkan korban meninggal dunia di tempat akan dimakamkan Minggu ini," kata Jeffry.
Kerugian material akibat bencana ini ditaksir Rp 22 juta.
Hujan deras disertai angin kencang juga kembali melanda kawasan Yogyakarta utara pada Ahad pagi, 3 November 2024.
Salah satunya terjadi di kawasan Pakem, Sleman Yogyakarta. Tenda-tenda di kompleks Rumah Sakit Jiwa Grhasia ambruk dihempas hujan dan angin kencang. Tak ada korban luka dan jiwa dalam peristiwa ini.
Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Warjono menuturkan, dari 109 titik pengamatan Daerah Istimewa Yogyakarta, tercatat hujan dengan kategori ringan hingga sedang. Curah hujan 0.5 – 50 mm/hari.
"Hujan kategori lebat dengan curah hujan 50 – 100 mm/hari terjadi di Kabupaten Bantul bagian tengah dan Gunungkidul bagian tengah dan selatan," kata Warjono.
BMKG meminta warga selalu waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem selama masa pancaroba ini.
Pilihan Editor: Fenomena Astronomi Menarik pada November: Hujan Meteor Taurid dan Leonid