TEMPO.CO, Lund - Madu mentah telah digunakan untuk melawan infeksi selama ribuan tahun, jauh sebelum diproduksi dan dijual di toko-toko seperti sekarang. Namun apa sebenarnya rahasia utama penyembuhan di balik pemakaian madu?
Para peneliti dari Universitas Lund, Swedia, telah mengidentifikasi kelompok unik dari 13 bakteri asam laktat yang ditemukan dalam madu segar. Tiga belas bakteri tersebut dapat menghasilkan segudang senyawa antimikroba atau antibiotik aktif. (Baca juga: Bakteri Kebal Antibiotik Meningkat di AS)
Tobias Olofsson, salah satu peneliti, mengatakan senyawa antibiotik yang dihasilkan berguna memerangi mikroba lain yang mengancam. Senyawa itu tampaknya telah bekerja dengan baik selama jutaan tahun untuk melindungi kesehatan madu lebah dari mikroorganisme berbahaya.
"Namun, karena madu yang dibeli di toko sudah tak lagi mengandung bakteri asam laktat hidup, banyak sifat unik di dalamnya telah hilang," tutur Olofsson, seperti dilansir laman Sciencedaily.com, Selasa, 9 September 2014.
Para peneliti menguji pengaruh bakteri asam laktat dari madu mentah terhadap patogen--parasit yang dapat meninggalkan penyakit di tubuh manusia, seperti methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Pseudomonas aeruginosa, dan vankomisin-resistant Enterococcus (VRE). Hasilnya, bakteri asam laktat yang ada pada madu mentah mampu menetralkan beberapa patogen tersebut.
Bakteri asam laktat juga telah diterapkan langsung ke kuda dengan luka terbuka. Bakteri dicampur dengan madu dan diberikan pada sepuluh ekor kuda. Hasilnya cukup menggembirakan. Sebelumnya, pemilik kuda telah mencoba beberapa metode penyembuhan lain, tapi tak membuahkan hasil.
Para peneliti percaya bahwa hasil yang lebih kuat terletak pada perluasan wilayah penyebaran bakteri asam laktat tersebut. Untuk itu, diperlukan studi lanjutan guna menyelidiki penggunaan klinis terhadap infeksi pada manusia dan hewan.
Temuan ini memiliki implikasi bagi banyak negara. Bukan hanya di negara tempat madu segar mudah tersedia, tapi juga untuk negara-negara Barat tempat bakteri dan virus yang melawan antibiotik secara serius meningkat.
AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler:
PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo
Pengacara Jokowi Kritik Tim Transisi
Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap