Awal bulan September, Japan Meteorological Agency (JMA) telah mengumumkan tak ada aktivitas tremor vulkanik di Gunung Ontake. Tremor kecil dan gempa bumi hampir tak terlihat. Juga tak ada tanda-tanda naiknya magma. Karena itu, para pejabat tak memberikan siaga satu.
Hanya, menurut Mangan, letusan freatik terkadang datang sebelum lava meletus. Contohnya letusan dahsyat di Gunung Krakatau, Indonesia, pada 1883, yang terdengar di seluruh dunia, merupakan akibat letusan freatik. Letusan diikuti oleh ledakan lava. Ledakan serupa dapat terjadi saat magma bertemu dengan air, yang di kalangan ahli vulkanologi disebut letusan freatomagmatik.
Namun, tak seorang pun melihat lava segar di Gunung Ontake sejak letusan akhir pekan lalu. Letusan freatik terakhir di Gunung Ontake terjadi pada 2007, sementara ledakan vulkanik terakhir terjadi pada 1979.
Ledakan akhir pekan lalu itu memicu aliran piroklastik, atau campuran abu dan gas vulkanik sangat panas yang menyebar dengan kecepatan seperti badai. Aliran piroklastik dipicu oleh aliran lava. Panas debu ini dapat mencapai 700 derajat Celsius dan kecepatannya dapat mencapai 161 kilometer per jam. "Anda tak akan bisa lari darinya karena mereka terlalu masif dan cepat," ujar Mangan.
Meski begitu, sekitar 200 orang diperkirakan selamat dari ledakan mematikan tersebut. Para pendaki dengan cepat menuruni gunung setelah letusan pertama untuk menghindari semburan abu. Mereka berlindung di pondok-pondok terdekat untuk melindungi diri dari awan panas.
Ruprecht mengatakan sebuah ledakan freatik cenderung menghasilkan partikel abu yang sangat halus. Abu menutupi tiga kilometer di lereng selatan gunung. "Sulit membayangkan bagaimana mereka yang selamat dapat bernapas," kata dia.
Musababnya, selain aliran piroklastik, gas vulkanik seperti sulfur oksida juga dapat membuat seseorang mati lemas. Selain itu, material batu vulkanik yang terlempar dengan kecepatan tinggi dapat menghancurkan badan pria dewasa atau menyebabkan luka fatal. Sebuah ledakan freatik setidaknya menewaskan lima orang di Gunung Mayon, Filipina, tahun lalu.
AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler:
Tuntut Demokrasi, 80 Ribu Pendemo Penuhi Hong Kong
Gunung Jepang Meletus, 31 Orang Diduga Tewas
Baku Tembak Antar-Geng Meksiko, 18 Orang Tewas