TEMPO.CO, Sao Paulo - Para peneliti di Brasil baru-baru ini menamai spesies baru laba-laba kaki panjang yang diberi nama Smeagol. Nama itu dipilih lantaran spesies baru tersebut memiliki sifat yang mirip dengan tokoh fiksi dalam trilogi Lord of the Rings, Smeagol.
“Keduanya sama-sama memilih tinggal di tempat yang berdekatan dengan air,” kata kepala tim peneliti, Ricardo Pinto-da-Rocha, dari Instituto de Biociências da Universidade de São Paulo, seperti dilansir Phys, Ahad, 22 November 2015. Laba-laba Smeagol memilih tinggal di gua yang lembab, terutama di bagian dinding yang basah; mirip dengan tokoh fiksi tersebut yang menyebut danau bawah tanah sebagai rumahnya.
Laba-laba yang bernama Latin Landumoema smeagol ini memiliki perbedaan dengan laba-laba kaki panjang lain; ia tak dilengkapi organ mata. Dalam keluarga laba-laba kaki panjang, hanya ada dua spesies--termasuk Smeagol--yang memiliki keistimewaan semacam ini.
Tak hanya pada bagian tubuh, Smeagol juga memiliki perbedaan sifat dengan saudara-saudaranya. Bila kebanyakan laba-laba kaki panjang gemar keluar gua tempat tinggal mereka untuk mencari makan, Smeagol lebih memilih berdiam dalam kegelapan. Untuk makanan, Smeagol lebih banyak bergantung pada sisa-sisa pembusukan organik yang ada di gua. Bahkan tim peneliti menemukan seekor yang tengah mengorek mayat invertebrata dari tumpukan sisa-sisa tersebut.
Lamanya laba-laba ini terisolasi dari dunia luar dan sinar matahari juga berpengaruh pada fisiknya. Kulit Smeagol berwarna kuning pucat, karena kandungan melanin di kulit hewan itu sangat sedikit.
Untuk perilaku, Smeagol yang berusia lebih muda cenderung lebih aktif bergerak, terutama dalam mengorek-ngorek sampah sisa. Sedangkan yang sudah berusia dewasa lebih banyak berdiam di sisi aliran air dan jarang bergerak. Para peneliti masih terus mengamati rentang pergerakan laba-laba ini.
Penemuan Smeagol, menurut tim peneliti, menandakan perlunya perlindungan area tempat ditemukannya spesies baru ini. Meski tak disebutkan secara persis lokasinya, area tempat penemuan Smeagol yang berada di Brasil tenggara tengah terancam deforestasi besar-besaran. “Perlu ada perlindungan terhadap area ini untuk penelitian lebih lanjut,” tutur Pinto-da-Rocha.
PHYS | UPI | URSULA FLORENE