TEMPO.CO, Inggris - Peneliti dari University of British Columbia mengidentifikasi gen pemicu evolusi organisme kompleks. Tanpa gen ini, kehidupan di bumi hanya berupa bakteri semata.
Steven Pelech, Profesor Divisi Saraf dari UBC Faculty of Medicine, mengatakan gen dari bakteri tersebut memaksimalkan kinerja protein kinase. “Kumpulan enzim berjumlah besar ini membuat sel membesar dan dengan cepat mengirimkan informasi dari satu bagian ke bagian lain,” katanya seperti dilansir dari Phys, Kamis, 3 Maret 2016.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Biology Chemistry, ia mengatakan, berkat gen nenek moyang, protein kinase membuat sel bekerja seperti sistem saraf. Mereka membentuk jaringan tersendiri yang mengirim sinyal satu dengan lainnya untuk membentuk suatu sistem kerja—membentuk langkah pertama menuju organisme kompleks dan cerdas.
Penelitian terhadap kemampuan sel mengirimkan sinyal ini sangat penting, terutama bagi dunia medis. Lebih dari 400 penyakit yang menjangkiti manusia, seperti kanker dan diabetes, berhubungan dengan masalah interaksi sinyal sel. Penyakit timbul ketika sel mendapatkan sinyal yang salah ataupun bingung. Sepertiga obat yang dikembangkan pun menjadikan protein kinase selaku pengendali sinyal sebagai target utama mereka.
“Setelah melakukan pembagian gen manusia, kami tahu 500 gen untuk protein kinase yang berbeda memiliki cetak biru yang sama,” tutur Pelech. Gen ini memfasilitasi pembentukan protein baru, yang bermutasi untuk memiliki fungsi baru.
Baca Juga:
Ia menambahkan, studi gen evolusi ini bisa diadaptasi ke protein-protein lain. Menurut dia, bukan tak mungkin peneliti menemukan efek evolusi pada protein-protein lain.
PHYS | URSULA FLORENE