Sebelumnya, Eoraptor dipahami sebagai predator kecil, yaitu Theropoda, seperti Eodromaeus. Kelompok ini termasuk velociraptor, tyrannosaurus, dan giganotosaurus. Satu segmen lain tampaknya masuk dalam jenis burung.
Mereka kemudian melakukan pemindaian kepala dan tengkorak. Fitur baru itu mengungkapkan bahwa hubungan Eoraptor justru berkaitan dengan herbivora berleher raksasa yang disebut sauropodomorphs, yang familiar di banyak orang, termasuk "brontosaurus".
Sementara itu, Eodromaeus dekat dengan tyrannosaurus. Alhasil, temuan di Lembah Bulan Ischigualasto, Argentina, itu menantang teori dinosaurus yang ada saat ini.
Pertama, Eodromaeus menjelajah Planet Bumi lebih awal dari Eoraptor. Maklum, dari pengujian, Eodromaeus telah ada 15 juta tahun sebelum Eoraptor.
Kedua, dinosaurus mewakili sekitar 11 persen dari seluruh hewan vertebrata selama periode akhir Triassic. Hal ini lebih banyak daripada yang diperkirakan sebelumnya. Selama ini ada teori yang menyebutkan bahwa kekuasaan dinosaurus karena punahnya spesies lainnya.
Ketiga, rekaman fosil di Ischigualasto menunjukkan bahwa periode awal dinosaurus tidak hanya lebih umum dan beragam. Selain itu, wilayah ini atau Pangea selatan lebih dulu (sekitar 15 juta tahun) menjadi habitat dinosaurus ketimbang di utara.
Fakta ini memunculkan teori baru bahwa meningkatnya kekuasaan dinosaurus mungkin berasal dari Pangea selatan dan menyebar ke seluruh dunia, sebelum benua tunggal Pangae pecah seperti sekarang.
SCIENCE DAILY | SCIENCE | AMRI MAHBUB