TEMPO.CO, Jakarta - Huawei memperkenalkan versi massal pasar ponsel bisnis premium, dan diproyeksikan mengambil keuntungan dari celah akibat penarikan Samsung Galaxy Note 7 setelah kasus baterai yang terbakar.
Huawei secara agresif memperluas pasar untuk ponsel kelas menengah dan kelas atas. Bahkan secara head to head berhadapan dengan Apple dan Samsung di Asia dan Eropa untuk pasar ponsel premium.
Ponsel terbaru Huawei, P10 lebih murah daripada ponsel sebelumnya Mate 9. Selain itu ponsel ini juga dilengkapi dengan fitur terbaru termasuk deteksi wajah baik saat pengguna mengambil selfie atau saat bersama dengan orang banyak dengan pilihan mode kamera yang langsung menyesuaikan.
Huawei, sebagai pembuat telepon terbesar ketiga di dunia setelah Apple dan Samsung, dilihat oleh analis industri sebagi potensi terbaik di antara pembuat smartphone Android dengan memanfaatkan keterpurukan Samsung.
Chief executive dari bisnis konsumen Huawei Richard Yu pun telah menyatakan akan membuat Huawei menjadi pembuat telepon no.2 terbesar di dunia dalam kurun waktu dua tahun.
Huawei meluncurkan P10 dan versi yang lebih besar P10 plus pada Mobile World Congress tahunan di kota Spanyol Barcelona pada hari Minggu. Ponsel ini memiliki lensa kamera belakang ganda Leica, serta 40 persen masa baterai yang lebih lama, dan perbaikan otomatisasi software.
Sementara fitur ini mirip dengan yang ditemukan pada lini ponsel sebelumnya Mate 9 yang diluncurkan pada bulan November.
Ponsel model terbaru ini diharapkan akan mampu dijual sebesar $ 100 kurang per perangkat, jika Huawei tetap memasang strategi harga yang sama. Perusahaan belum mengungkapkan harga sebenarnya dari P10
Seperti diketahui Samsung menarik Galaxy Note 7 Oktober lalu setelah baterai rusak menyebabkan hilangnya kepercayaan konsumen, memusnahkan laba operasi perusahaan senilai 5,3 miliar dolar AS.
Hal itu pun memungkinkan iPhone milik Apple menyalip dalam penjualan. Sejak itu, Samsung bahkan belum meluncurkan model terbarunya.
Menurut perusahaan riset pasar Strategy Analytics, Pangsa pasar smartphone Samsung turun menjadi 17,7% pada kuartal keempat, sementara Apple naik menjadi 17,8 %.