TEMPO.CO, Wina - Berjabat tangan merupakan hal yang sederhana. Biasanya jabat tangan dilakukan dengan orang yang baru ditemui atau baru dikenal. Beberapa orang menyepelekan jabat tangan sebagai bagian dari perkenalan. Padahal, menurut penelitian, kekuatan cengkeraman dalam berjabat tangan bisa menggambarkan kecerdasan seseorang.
Fakta ini terungkap dari temuan para peneliti dari Internasional Institute for Applied System Analysis, Austria. Dalam penelitian ini, mereka mengumpulkan 50 lebih penelitian yang diterbitkan oleh jurnal dari seluruh dunia tentang berjabat tangan.
Dari data itu terlihat bahwa orang-orang berpendidikan tinggi cenderung bersalaman dengan kuat walapun sudah berusia 65 tahun. Sedangkan mereka yang kurang pendidikannya tidak menggunakan tenaga saat bersalaman. "Orang-orang yang berpendidikan tinggi saat usia muda akan semakin kuat saat bersalaman dibanding mereka yang berpendidikan rendah," kata penulis penelitian, Sergei Scherbov, seperti diberitakan Discovery News, Kamis, 8 Mei 2014.
Selain dari data-data yang sudah ada, studi juga membahas penelitian di Swedia yang melibatkan lebih dari satu juta remaja. Dalam penelitian itu, diketahui layanan militer memilih orang-orang dengan cengkraman tangan yang kuat saat bersalaman untuk direkrut.
Terlepas dari kaitan pendidikan, orang yang memiliki genggaman tangan yang lemah saat berjabat tangan sering juga dikaitkan dengan masalah kesehatan jantung. Bahkan, dari sisi psikologis, orang yang tidak berjabat tangan dengan mantap lebih mudah melakukan bunuh diri.
RINDU P HESTYA | DISCOVERY NEWS
Berita Lain:
Kecap Bisa Sembuhkan HIV/AIDS?
Kecelakaan Motor, Jantung Pria Ini Pindah ke Kanan
Teknologi Ini untuk Menguji Makanan Halal