TEMPO.CO, London – Stephen Hawking mungkin akan mendapatkan penggemar baru dari kelompok penyuka film Hollywood setelah Theory of Everything, film biografinya, mendapatkan Oscar. Namun bertambahnya penggemar tersebut tak menyurutkan niatnya bersuara tentang kehancuran manusia.
Menurut fisikawan jebolan University of Cambridge ini, agresi manusia akan mengancam dan menghancurkan kehidupan manusia itu sendiri. Pernyataan ini terkait dengan hasrat manusia yang selalu ingin mengubah sesuatu.
Dia menyebutkan salah satu contoh agresi manusia ialah perang nuklir. “Perang nuklir mungkin akan menjadi akhir peradaban manusia,” ujarnya selama tur di Museum Science, London, seperti diberitakan Livescience, Rabu, 25 Februari 2015.
Karena itu, Hawking menyerukan empati yang lebih besar terhadap proses kehidupan. Dia juga menyerukan kelanjutan eksplorasi ruang angkasa demi kelangsungan hidup manusia. “Kesalahan paling besar manusia ialah agresi manusia,” kata fisikawan yang mengidap amyotrophic lateral sclerosis (ALS) ini.
Januari lalu, Hawking menandatangani surat peringatan terbuka tentang artificial intelligence (AI) berbentuk robot yang akan menggantikan fungsi manusia dalam bekerja. Sebelumnya, pada Desember 2014, Hawking mengatakan kepada BBC bahwa perkembangan AI bisa mengancam keberlangsungan umat manusia. Surat peringatan terbuka ini dia tulis dalam menanggapi perkembangan "kecerdasan buatan" yang bisa berkomunikasi.
Pada 2010, Hawking juga memperingatkan manusia bahwa kehidupan asing belum tentu ramah terhadap manusia dari planet bumi. “Alien mungkin nomaden dan bisa saja menjajah planet lain dalam jangkauannya,” katanya saat berbicara tentang alam semesta dalam sebuah program televisi di Inggris.
LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB