Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sungguh Unik! Hewan Ini Berkomunikasi dengan Berbisik

image-gnews
Owa Jawa melompat dari batang pohon satu ke batang pohon lainnya saat mencari makan di atas pohon jenis Afrika di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Badogol, Jawa Barat, 23 November 2015. Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol ini lokasinya berada pada ketinggian 800 diatas permukaan laut. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Owa Jawa melompat dari batang pohon satu ke batang pohon lainnya saat mencari makan di atas pohon jenis Afrika di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Badogol, Jawa Barat, 23 November 2015. Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol ini lokasinya berada pada ketinggian 800 diatas permukaan laut. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Durham - Rahasia gaya komunikasi owa, primata yang berkerabat dengan lutung, terungkap untuk pertama kalinya melalui sebuah pengamatan sekelompok ilmuwan. Studi yang dipimpin Esther Clarke ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Salah satu yang paling unik adalah mereka berkomunikasi dengan cara membisikkan suara "Hoo".

Owa lar, yang bernama ilmiah Hylobates lar, terkenal dengan suara keras mereka dan pekikan yang mencolok. Namun, bukannya teriakan yang keluar dari owa berbulu cokelat ini saat predator mendekat, mereka malah mengeluarkan suara lembut "hoo".

Sebetulnya, bisikan "hoo" khas owa ini sudah diketahui sejak 1940. Sayangnya, saat itu belum ada teknologi yang dapat merekam bisikan bervolume rendah dan tak dapat ditangkap telinga manusia itu. Studi kali ini menggunakan teknologi rekaman modern dan perangkat komputer untuk menganalisis bisikan owa.

"Makhluk ini memiliki vokal yang luar biasa," kata Clarke, pemimpin studi yang juga pakar biologi dari University of Durham, Inggris, seperti dikutip dari laman berita Science Daily. Studi ini diterbitkan dalam jurnal BioMed Central Evolutionary Biology.

Para peneliti menghabiskan empat bulan untuk mengikuti sekelompok owa lar di hutan sebelah tenggara Thailand. Sambil mencatat dan merekam bisikan "hoo" owa, tim mengikuti kelompok primata tersebut sejak bangun tidur pada pagi hari sampai kelompok owa kembali terlelap di atas pohon.

Dari pengamatan tersebut para peneliti mendapatkan 450 jenis bisikan "hoo". Selanjutnya, mereka menganalisis rekaman menggunakan perangkat lunak komputer khusus untuk mengetahui frekuensinya. Pada akhir penelitian, frekuensi suara kemudian dianalisis sesuai dengan konteks saat bisikan dikeluarkan.

Frekuensi bisikan "hoo" milik owa tak begitu tinggi. "Berada di bawah 1 kHz," kata Ulrich H. Reichard, anggota studi, dalam jurnal. Adapun predator hanya bisa menangkap suara pada rentang 1-4 kHz. Hal ini, kata Reichard, jelas suatu keuntungan tersendiri untuk owa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Owa juga dapat menghasilkan berbagai macam bisikan "hoo" untuk membedakan predator yang datang, seperti harimau, macan tutul, ular, burung hantu, dan elang. Tim peneliti melakukan eksperimen kecil untuk membuktikan hal ini.

Keahlian owa tak sampai situ. Mereka juga bisa menggunakan bisikan "hoo" dalam konteks yang berbeda. Hal itu di antaranya untuk bertegur sapa dengan sesama, memberitahukan kelompoknya tentang posisi makanan, dan sebagai bagian dari lagu kawin.

"Bisikan 'hoo' saat sepasang owa sedang bersama menjadi keunikan tersendiri," Reichard menjelaskan. Kalian akan melihat bagaimana suara owa betina lebih rendah ketimbang suara owa jantan. Sebab, entah karena alasan apa, dalam dunia mamalia biasanya suara pejantanlah yang jauh lebih rendah daripada betina.

Meski begitu, para pejantanlah yang lebih aktif berkomunikasi dengan sesamanya. Betina, seperti biasa, lebih sibuk mengurusi anak-anaknya dan makan.

Menurut Clarke, yang juga seorang pakar antropologi bahasa, teknik vokal owa dapat mengarahkan kita untuk mempelajari evolusi komunikasi primata non-manusia. "Dan siapa tahu juga dapat mengungkap evolusi bahasa manusia," ujar dia. Dia percaya variasi akustik pada owa mirip dengan suara manusia.

SCIENCE DAILY | BMC EVOLUTIONARY BIOLOGY | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

30 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

30 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.


Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

33 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Kate Middleton/Foto: Instagram/The Wales Brasil
Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?


Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

9 Januari 2024

Kate Middleton, Putri Wales dari Inggris, hadiri resepsi malam untuk anggota Korps Diplomatik di Istana Buckingham di London, Inggris 5 Desember 2023. Jonathan Brady/Pool via REUTERS
Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

Kate Middleton genap 42 tahun. Bagaimanakah perjalanan hidupnya sejak kecil lalu menjadi istri Pangeran William, Putra Mahkota, Kerajaan Inggris Raya


British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

9 November 2023

Diskusi membahas hasil kerja sama British Council Indonesia dengan Indonesia dalam mendukung sektor pendidikan di Indonesia. TEMPO/Annisa Febiola
British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

British Council Indonesia memaparkan hasil kerja sama Inggris Raya dengan Indonesia dalam sektor pendidikan dan Bahasa Inggris.


Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

katak mutiara merupakan jenis katak pohon yang memiliki bintik seperti mutiara. Saat ini populasinya sudah langka. Tim Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) menemukan katak ini di Pegunungan Sanggabuana, Karawang (dok.SWR)
Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.


Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

15 Juli 2023

Sebuah mobil klasik melakukan drift saat tiba di paddock dalam acara Goodwood Festival of Speed di Chichester, 1 Juli 2017. Festival Goodwood of Speed adalah acara balap tahunan yang diadakan di halaman Goodwood House. Jack Taylor/Getty Images
Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

Penyelenggaraan Goodwood Festival of Speed 2023 pada hari ini, Sabtu, 15 Juli 2023, harus ditiadakan karena cuaca buruk.


Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orcinus orca atau paus pembunuh. Shutterstock
Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.