Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Kembangkan Teleskop Raksasa untuk Amati Antariksa

image-gnews
Caption: Langit malam di perbukitan Armazones di gurun Atacama, 130 km sebelah selatan dari kota Antofagasta, tempat teleskop terbesar di dunia akan dibangun oleh European Southern Observatory(ESO).
Caption: Langit malam di perbukitan Armazones di gurun Atacama, 130 km sebelah selatan dari kota Antofagasta, tempat teleskop terbesar di dunia akan dibangun oleh European Southern Observatory(ESO).
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - China pada Minggu (3/7) memasang bagian terakhir dari teleskop radio terbesar di dunia untuk menjelajahi antariksa dan mendukung pelacakan kehidupan luar angkasa.

Pemasangan panel segitiga terakhir ke reflektor, yang ukurannya seluas 30 lapangan sepak bola, dimulai pukul 10.47 dan berlangsung sekitar 40 menit, di lembah karst Pingtang County di barat daya Provinsi Guizhou menurut warta kantor berita Xinhua.

Pemasangan bagian terakhir dari 4.450 panel ke pusat cawan besar itu merupakan langkah bersejarah dalam peluncuran teleskop yang direncanakan mulai beroperasi September.

Para ilmuwan sekarang akan mulai menguji teleskop Teleskop bulat dengan apertur 500 meter (Five-hundred-metre Aperture Spherical Telescop/FAST) itu menurut Zhen Xiaonian, Deputi Kepala Badan Observasi Astronomi Nasional, lembaga di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China, yang membangun teleskop tersebut.

"Proyek ini potensial untuk mencari dan menemukan lebih banyak objek asing yang akan membantu peneliti memahami asal mula alam semesta dan mendukung upaya pelacakan kehidupan luar angkasa," kata Zheng.

Zheng mengatakan teleskop radio senilai 1,2 miliar yuan (180 juta dolar AS) itu akan menjadi yang paling unggul di tataran global dalam 10 sampai 20 tahun ke depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teleskop itu dibuat dalam waktu lima tahun. Proyeknya dimulai 2011. Aktivitas pertamanya akan dimulai pada September.

Seperti diwartakan kantor berita Reuters, salah satu prioritas Beijing adalah memajukan program luar angkasanya, dengan Presiden Xi Jinping menyeru pembangunan kekuatan luar angkasa negara itu.

Ambisi China meliputi pengiriman manusia ke bulan pada 2036 dan pembangunan stasiun luar angkasa, yang sudah dimulai.

China berkeras programnya untuk tujuan damai, tapi Departemen Pertahanan Amerika Serikat menandai peningkatan kemampuan China di luar angkasa, mengatakan aktivitas tersebut ditujukan untuk mencegah lawan menggunakan aset antariksa saat krisis.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Data Rekam Medis Astronot Ungkap Risiko Kesehatan Terbang ke Antariksa

12 hari lalu

Komandan wanita pertama ISS di Eropa, astronot ESA Samantha Cristoforetti bersama dengan boneka Barbie yang mirip dengannya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Inisiatif ini diselenggarakan oleh Inspiring Girls International, sebuah badan amal yang menghubungkan anak perempuan dengan panutan internasional. ESA/Handout via REUTERS
Data Rekam Medis Astronot Ungkap Risiko Kesehatan Terbang ke Antariksa

Semakin terang bagaimana terbang ke luar angkasa bisa berdampak bagi kesehatan para astronot berkat space-omics pertama ini.


Kondisi Cuaca jadi Tantangan dalam Kunjungan Malam Observatorium Bosscha

23 hari lalu

Petugas mengoperasikan teleskop atau teropong bintang di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Observatorium Bosscha diresmikan pada 1 Januari 1923 atas prakarsa K.A.R Bosscha bersama Nederlandsch - Indische Sterrenkundige Vereeniging (Perhimpunan Bintang Hindia Belanda). TEMPO/Prima Mulia
Kondisi Cuaca jadi Tantangan dalam Kunjungan Malam Observatorium Bosscha

Jika kondisi malam sedang cerah tanpa mendung dan hujan, tiga teleskop Observatorium Bosscha bisa untuk mengintip benda langit.


Juni Penuh Fenomena Langka di Langit, Ada Strawberry Moon Hingga Parade Planet

23 hari lalu

Bulan purnama bersinar di balik kubah masjid di Kairo, Mesir, 24 Juni 2021. Strawberry Moon merupakan Supermoon terakhir di tahun 2021. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Juni Penuh Fenomena Langka di Langit, Ada Strawberry Moon Hingga Parade Planet

Banyak fenomena benda langit langka yang terjadi sepanjang Juni 2024. Catat perkiraan tanggal dan waktu berikut ini agar tidak terlewat.


Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

45 hari lalu

Ilustrasi ruang angkasa (NASA/Johns Hopkins APL/Steve Gribben)
Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

Industri ruang angkasa atau antariksa kembali menunjukkan diadakannya Space Tech Expo USA 2024 di Long Beach Convention Center, California


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

17 Maret 2024

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.


Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.


Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Ilustrasi luar angkasa
Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.