TEMPO.CO, Vancouver - Launch Academy, akselerator startup nirlaba yang berbasis di Vancouver, memulai sebuah program baru dalam kemitraan dengan pemerintah Kanada yang akan menyaring pelamar dari pengusaha teknologi dan merekomendasikan mereka ke pemerintah Kanada untuk mendapatkan visa dan proses tinggal permanen.
Baca: Startup Unibraw Jadi Semifinalis Kompetisi Mountain View
Karena alasan tersebut, maka hal ini bukan hanya pilihan untuk para pemula tapi juga bagi pendiri perusahaan yang lebih matang yang ingin menanamkan akar mereka di Amerika Utara, sebagaimana dilaporkan Techcrunch hari ini.
Pelamar yang berhasil, bersama keluarga dan tim inti mereka, akan dapat memenuhi syarat untuk mengajukan visa kerja dan tempat tinggal permanen. Visa tersebut bakal jadi dalam beberapa minggu (dan berpotensi lebih cepat) dan proses residensi memakan waktu sekitar enam bulan.
Sebelumnya Kanada berupaya menarik para pengusaha teknologi paling cerdas dengan meluncurkan program visa startup beberapa tahun yang lalu. Untuk mengikuti program itu, pengusaha terlebih dahulu mengamankan investasi minimal sekurangnya 200 ribu dolar Kanada dari dana modal ventura Kanada atau 75 ribu dolar Kanada untuk seorang angel investor Kanada. Program Launch Academy diluncurkan bagi mereka yang tidak memenuhi syarat tersebut.
Tim Launch Academy terutama mencari perusahaan yang bekerja di bidang AI, VR/AR/MR, blockchain, fintech, ilmu data, komputasi kuantum, healthtech dan cybersecurity, walaupun di luar itu juga dapat mengajukan aplikasi.
Pengusaha juga akan mendapatkan akses ke jaringan mentor Launch Academy serta dukungan dan layanan dari perusahaan seperti Microsoft, Amazon dan Google (kebanyakan dalam bentuk kredit cloud).
Fakta bahwa anggota keluarga dan karyawan inti disertakan dalam program ini merupakan kuncinya, terutama mengingat kebanyakan visa Amerika Serikat, tetangga Kanada, hanya mengizinkan pemohon utama untuk bekerja.
Bagi banyak pengusaha, itu bisa menjadi penentu, karena mereka ingin pasangan mereka bisa bekerja dan karena mereka ingin tetap dekat dengan tim mereka. Ini juga berarti bahwa jika startup gagal karena alasan apapun, mereka tetap dapat tinggal di Kanada.
Launch Academy mengatakan bahwa mereka menerima sekitar 100 pra-aplikasi dengan lebih dari 20 kandidat yang menjanjikan. Secara geografis, mereka berasal dari seluruh dunia dan termasuk lulusan Harvard, Yale dan MIT, serta mantan karyawan Google dan Facebook.
Perlu dicatat bahwa ini adalah program berbayar yang dibayarkan oleh perusahaan pemohon. Seperti yang dikatakan CEO Launch Academy Ray Walia kepada Techcrunch, biaya programnya akan mencapai 30 ribu dolar Kanada.
"Dalam kerangka waktu itu, kami membantu peserta program menyesuaikan bisnis mereka dengan pasar Amerika Utara dan mengintegrasikan bisnis mereka ke masyarakat dan menghubungkan mereka dengan sumber daya untuk membantu keluarga mereka menetap dalam kehidupan baru mereka di Kanada," jelasnya.
Baca: 6 Startup Indonesia Berbagi Cerita Sepulang dari Markas Google
Launch Academy mengatakan akan menginvestasikan kembali semua hasil program tersebut ke ekosistem teknologi dan bakat Kanada dan mereka tidak akan ikut menjadi pemilik saham perusahaan startup tersebut.
TECHCRUNCH | ERWIN Z