Kenaikan Suhu Memicu Cairnya Es di Antartika Barat
Reporter
Editor
Jumat, 20 Maret 2009 02:19 WIB
TEMPO Interaktif, Oslo -- Kenaikan suhu laut hingga 5 derajat Celsius bakal mencairkan selubung es di Antartika Barat. Kesimpulan itu diungkapkan oleh David Pollard dari Pennsylvania State University dan Robert DeConto dari University of Massachusetts dalam tulisannya di Jurnal Nature edisi Selasa ini.
Dua ilmuwan itu melakukan studi di Antartika Barat yang merupakan bagian dari benua beku yang paling rentan terhadap pengaruh perubahan iklim. Para ahli menduga selama beberapa juta tahun lalu, es di wilayah ini beberapa kali meleleh. Pencairan yang terbesar terjadi 400.000 tahun yang lalu.
Studi yang dilakukan dua ilmuwan itu membantu mengisi kesenjangan memahami Antartika, dalam kaitannya pengaruh pemanasan global di era modern dengan pengetahuan tentang sejarah es di benua itu.
Dari model komputer, Pollard memperkirakan kenaikan suhu 5 derajat Celsius memicu runtuhnya selubung di wilayah itu. Dari penelitian yang dilakukan, selubung es raksasa di Antartika Timur belum pernah mencair ketika bumi memanas di masa lalu.
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim yang dibentuk oleh PBB telah membuat proyeksi hingga tahun 2100. Pada saat itu akan terjadi kenaikan suhu bumi antara 1,8 dan 4,0 Celsius yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca. Akibatnya, prediksi Panel itu, bakal meningkatnya banjir, kekeringan, gelombang panas, dan badai di seluruh dunia.
Tulisan lain di Jurnal Nature memaparkan pencairan es di Antartika Barat pada zaman dulu dikaitkan dengan rotasi bumi. "Pola pencairan es itu dipengaruhi siklus 40.000 tahun dari perputaran poros bumi," ujar para ahli Selandia Baru.