Sumur Gas Metan Bantargebang Sulit Kering

Reporter

Editor

Jumat, 12 Maret 2010 11:46 WIB

TEMPO Interaktif, Bekasi - Perusahaan pengelola pembangkit listrik sampah di Bantargebang, Bekasi, kesulitan mengeringkan air licit (air sampah) dalam sumur gas metan. Masalah ini mengakibatkan produksi listrik batal dilaksanakan. "Air licit membuat upaya tim teknis mengumpulkan gas metan tidak efektif," kata Direktur Utama PT Godang Tua Jaya Roni Sitorus kepada Tempo.

Gas metan merupakan energi utama dalam menghasilkan listrik, setelah diolah memakai gas engine. Menurut Roni, kebutuhan gas metan untuk satu pembangkit sekitar 350 meter kubik tiap jam, menghasilkan 1 megawatt (MW) listrik. Akibat banyaknya air, kandungan gas metan tidak mencapai kebutuhan tersebut. Sumur gas masih penuh air licit, sehingga kandungan gasnya minim.

Tim teknis pembangkit listrik sudah berupaya mengeringkan sumur gas dengan membuat drainase dari dalam sumur gas ke instalasi pengolahan air sampah, tapi sumur tidak juga kering. Penyebabnya, hujan masih terus mengguyur wilayah Bekasi, khususnya Bantargebang.

Akibat masalah ini, proses produksi listrik terpaksa ditunda. Semestinya 10 Maret lalu, tapi harus ditunda hingga 30 Maret. Rencananya, dua zona sampah dikelola gas metannya pada tahap awal produksi. Zona I dan zona II masing-masing dilengkapi 20 sumur. Menurut Roni, estimasi hasil listrik dari 20 sumur atau satu zona sampah akan menghasilkan 1 MW listrik. Total listrik yang akan diproduksi sebesar 26 MW akan dikelola secara bertahap hingga 2013.

Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bekasi Dudy Setiabudhi mengatakan kandungan air licit pada setiap zona sampah sangat banyak, puluhan kubik. Banyaknya air dalam sumur gas metan itu, Dudy melanjutkan, membuat produksi gas metan dari hasil pembusukan sampah tidak banyak karena terlarut dengan air. "Puluhan kubik air memenuhi tumpukan sampah," katanya.

Hamluddin

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya