Danau Semakin Panas, Jauh Lebih Tinggi Daripada Udara  

Reporter

Editor

Kamis, 25 November 2010 10:50 WIB

Danau Toba. TEMPO/ Arie Basuki
TEMPO Interaktif, Washington - Studi yang dilakukan badan antariksa Amerika NASA menemukan adanya peningkatan temperatur danau-danau di dunia. Peningkatan temperatur air danau jauh lebih cepat daripada udara.

Dua peneliti NASA menggunakan data satelit untuk memantau 104 danau besar di seluruh dunia. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata danau memanas 1,1 derajat Celsius sejak 1985. Angka itu sekitar dua setengah kali lipat kenaikan temperatur global dalam periode yang sama.

Danau Ladoga di Rusia dan Danau Tahoe di Amerika menunjukkan pemanasan tertinggi. Peneliti studi itu, Simon Hook, ilmuwan di Jet Propulsion Lab di Pasadena, California, Danau Tahoe memanas 1,7 derajat Celsius sejak 1985, sedangkan temperatur air Ladoga melonjak hingga 2,2 derajat Celsius.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Geophysical Research Letters, Hook dan timnya menggunakan sejumlah satelit dan analisis citra thermal inframerah danau-danau itu pada musim dingin dan panas. Mereka juga membandingkan angka itu dengan data yang dicatat pelampung yang dipasang di danau tersebut.

“Hasilnya cocok dengan apa yang kami lihat pada pengukuran temperatur udara,” kata Hook. “Kami terkejut bahwa di beberapa tempat, pemanasan danaunya jauh lebih tinggi daripada temperatur udara.”

Kini para ilmuwan tersebut berusaha menelitu mengapa danau lebih cepat memanas daripada udara atau tanah. Salah satu alasan mengapa danau memanas adalah danau lebih lambat memanas daripada tanah, namun juga lebih lambat mendingin.

Meski tak terlibat dalam studi itu, ilmuwan iklim NASA Gavin Schmidt mengatakan riset tersebut masuk akal dan mendukung sistem pengukuran independen lain untuk memperlihatkan bahwa bumi ini tengah memanas.

Secara keseluruhan, 41 danau memperlihatkan kenaikan temperatur secara signifikan, sedangkan kenaikan temperatur 59 danau lainnya tidak dianggap signifikan. Hook mengatakan hanya empat danau yang temperaturnya turun, namun tidak signifikan.

AP | TJANDRA

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya