TEMPO Interaktif, Jakarta - Anak-anak dan siswa yang menulis dengan tangan belajar lebih baik daripada mereka yang mengetik.
Sesuatu ternyata hilang dalam proses otak ketika beralih dari pena dan buku ke layar komputer dan keyboard.
Hal ini karena membaca dan menulis melibatkan sejumlah indra kita, menurut para ilmuwan yang melakukan penelitian itu.
Saat menulis dengan tangan, gerakan meninggalkan jejak di bagian otak yang disebut sensorimotor. Proses ini membantu kita mengenal huruf.
Sementara menyentuh dan mengetik pada keyboard menghasilkan respons yang berbeda di otak, yang berarti tidak memperkuat mekanisme pembelajaran dengan cara yang sama.
Dalam tes, dua kelompok relawan diminta untuk mempelajari abjad yang tidak diketahui.
Yang pertama diajarkan untuk menulis surat dengan tangan, sedangkan lainnya menggunakan keyboard.
Pada interval mingguan ingatan mereka terhadap abjad dicatat. Dan orang-orang yang belajar huruf melalui membaca dan menulis keluar sebagai yang terbaik.
Profesor Anne Mangen, seorang ahli membaca dari Stavanger University di Norwegia, dan neurofisiolog Jean-Luc Velay dari Marseille University, menerbitkan temuan mereka di jurnal Haptics.
Percobaan lain menyatakan area Broca otak lebih aktif bila kita membaca kata kerja dikaitkan dengan aktivitas fisik, dibandingkan dengan membaca sebuah kata kerja abstrak atau kata kerja yang tidak berhubungan dengan tindakan apa pun.
Karena menulis dengan tangan membutuhkan waktu lebih lama daripada mengetik pada keyboard aspek temporal dari otak yang terlibat dalam bahasa juga dapat mempengaruhi proses belajar, ia menambahkan.
Istilah 'haptic' mengacu pada proses menyentuh dan cara di mana kita berkomunikasi dengan sentuhan, terutama dengan menggunakan jari-jari dan tangan untuk menjelajahi lingkungan kita.
Haptics mencakup persepsi kita ketika kita berhubungan secara pasif dengan lingkungan kita, dan ketika kita bergerak dan bertindak.
DAILY MAIL | ERWIN Z
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya