TEMPO Interaktif, Jakarta - Ada banyak perusahaan operator selular yang memberikan layanan telekomunikasi di Indonesia. Sebut saja Telkom Indonesia, Indosat, XL Axiata, Smartfren, Bakrie Telecom, Natrindo Telepon Seluler (AXIS), dan Hutchison (3).
Vice President Qualcomm dan President Qualcomm Southeast Asia Pasific, John Stefanac mengatakan banyaknya perusahaan operator selular itu tentu membuat masyarakat bebas memilih mana yang sesuai keinginan mereka dan membuat harga lebih kompetitif. "Tapi saya tidak sependapat dengan itu," kata Stefanac di Jakarta hari ini, Senin (13/6).
Menurut dia banyaknya jumlah penyedia layanan telekomunikasi juga membawa sisi negatif. Akibat banyaknya perusahaan yang memberikan jasa telekomunikasi, maka setiap operator akan mendapatkan spektrum jaringan yang kecil karena harus berbagi dengan yang lain. "Ini salah satu penyebab rendahnya kualitas jaringan," katanya.
Menurut dia, idealnya di sebuah negara ada tiga sampai empat operator saja. Di Australia misalnya terdapat tiga operator sementara di Amerika Serikat ada tiga operator selular besar.
Supaya layanan atau konektivitas Internet bisa lebih kencang, Stefanac berpendapat sebaiknya sejumlah operator selular berkolaborasi satu dengan lainnya. Dengan bergabungnya dua atau lebih perusahaan selular maka kapasitas jaringan bisa lebih besar. "Otomatis mereka akan mendapatkan pelanggan lebih banyak karena jaringannya bagus," ujarnya.
Dia menambahkan, Indonesia juga belum memaksimalkan jaringan 3G. Salah satu cara untuk mengoptimasinya adalah dengan membangun lebih banyak Base Transceiver Station (BTS) berbasis 3G di berbagai wilayah.
Dari 60 juta pengguna Internet di Indonesia, 95 persennya mengakses Internet melalui jaringan nirkabel (wireless). Menurut Ketua Masyarakat Telematika, Setyanto P Santosa, ini juga menjadi salah satu pemicu lambannya koneksi Internet. Setyanto mengatakan idealnya jumlah pengguna wireless hanya 60 persen, sedangkan sisanya mengakses Internet melalui fix line atau kabel.
RINI K
Berita terkait
56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara
32 hari lalu
Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja
6 Februari 2024
Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.
Baca SelengkapnyaJanji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi
5 Februari 2024
Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM
5 Februari 2024
Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter
5 Februari 2024
Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.
Baca SelengkapnyaTeknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru
4 Februari 2024
Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaBlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber
21 Desember 2023
BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.
Baca SelengkapnyaAI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan
8 Desember 2023
Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.
Baca SelengkapnyaTeknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid
18 November 2023
Pemerintah mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Harapannya lebih banyak lahir talenta digital.
Baca SelengkapnyaJurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK
10 Oktober 2023
Program PembaTIK diharapkan bisa meratakan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kreativitas para guru dalam menyajikan sistem pembelajaran.
Baca Selengkapnya