Biarpun Hidup Kutub, Mereka adalah Anak Beruang Hutan  

Reporter

Editor

Rabu, 13 Juli 2011 18:06 WIB

Beruang coklat

TEMPO Interaktif, University Park - Beruang Irlandia dan beruang kutub, jelas berbeda. Satu berwarna cokelat satu lagi putih bersih. Namun siapa yang menyangka beruang cokelat itu adalah ibu dari seluruh beruang kutub yang hidup saat ini. Itulah hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology akhir pekan lalu.



Sebuah tim peneliti internasional menemukan bahwa beruang cokelat, yang hidup di kawasan Inggris dan Irlandia sebelum puncak zaman es terakhir sekitar 20-50 ribu tahun lampau merupakan leluhur beruang kutub dari pihak ibu.



Beth Shapiro, ahli biologi di Penn State University, University Park, Pennsylvania, menjelaskan perubahan iklim yang mempengaruhi lapisan es Atlantik Utara ikut menyebabkan periode tumpang-tindih habitat beruang. Pada saat itulah terjadinya kawin silang atau hibridisasi. DNA maternal beruang cokelat itulah yang selanjutnya ikut bersemayam dalam tubuh beruang kutub.


Advertising
Advertising


Riset yang dipimpin Shapiro dan Daniel Bradley dari Trinity College Dublin menjadi penting karena dapat membantu upaya konservasi beruang kutub di masa depan. Mamalia ini memang termasuk yang dilindungi Endangered Species Act karena terancam punah.



Beruang kutub dan beruang cokelat adalah spesies yang amat berbeda, baik ukuran tubuh, warna kulit dan rambut, tipe rambut, struktur gigi, maupun berbagai fitur fisik lainnya. Dari sisi perilaku, keduanya juga bertolak belakang. Beruang kutub adalah perenang mahir yang beradaptasi dengan gaya hidup Arktik yang beku, sedangkan beruang cokelat, termasuk Grizzly dan Kodiak, adalah pemanjat ulung yang menyukai hutan pegunungan serta lembah sungai Eropa, Asia, dan Amerika Utara.



"Meski ada perbedaan, kami tahu bahwa dua spesies ini melakukan kawin silang dan mungkin kerap kali terjadi selama 100 ribu tahun terakhir," kata Shapiro. "Yang terpenting, riset sebelumnya mengindikasikan bahwa beruang cokelat menyumbangkan materi genetiknya kepada garis keturunan DNA mitokondria beruang kutub, bagian maternal genom, yaitu DNA yang diwariskan ibu kepada anak-anaknya. Namun, hingga saat ini, belum jelas bagaimana beruang kutub modern memperoleh genom mitokondria dalam bentuk yang ada sekarang."





SCIENCEDAILY | PENN STATE | LIVESCIENCE | TJANDRA

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya