TEMPO Interaktif, Inggris - Peretas komputer menembus situs tabloid populer di Inggris, Sun. Di halaman depan tabloid yang kadang-kadang kontennya kontroversial itu, peretas dari kelompok Lulz Security atau LulzSec menampilkan berita palsu tentang kematian Rupert Murdoch. Peretas menulis bahwa mayat Murdoch ditemukan di taman.
LulzSec sebelumnya telah mengumumkan akan pensiun dini pada tiga pekan lalu, setelah beraksi selama 50 hari. Kelompok ini sebelumnya telah menyerang situs Sony Corp, CIA, dan Fox TV. Sebelum menyatakan pensiun, mereka menyerukan kepada peretas di seluruh dunia untuk menyerang pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar untuk mempublikasikan berbagai informasi rahasia. Anehnya, saat ini mereka kembali beraksi.
Mereka yang berkunjung ke halaman muka Sun yang sudah diacak-acak, akan diteruskan ke halaman Twitter LulzSec. Mereka menulis, "Kami telah bersenang-senang, kami telah mengacaukan Sun punya Murdoch." Lalu, dalam tweet berikutnya mereka menulis, "Kami telah memiliki Sun/News of the World".
Pada Senin kemarin, Sabu, salah seorang anggota LulzSec, mengirimkan tweet bahwa mereka telah menduduki e-mail Sun dan akan mengirimkan pernyataan pada hari ini. Sabu juga menulis bahwa mereka telah memiliki detail kontak dan login dari para staf News International, kelompok media yang dimiliki Murdoch, termasuk akun mantan eksekutif perusahaan itu, Rebekah Brooks.
News International kemudian mengatakan bahwa mereka telah mengantisipasi kejadian itu dan tim teknis sedang bekerja mengatasinya.
Serangan ini terjadi tepat sebelum Murdoch menghadap Parlemen Inggris dalam kasus penyadapan telepon yang dilakukan staf News of the World. Skandal ini telah membuat banyak pejabat tinggi perusahaan itu serta pejabat kepolisian mundur. Tabloid News of the World sendiri telah ditutup oleh Murdoch.
DEDDY SINAGA | REUTERS | LATIMES
Berita terkait
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada
26 hari lalu
Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada
Baca SelengkapnyaWaspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya
27 hari lalu
Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca SelengkapnyaBRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan
27 hari lalu
Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaSpesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman
31 hari lalu
Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.
Baca SelengkapnyaPenularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan
33 hari lalu
Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.
Baca SelengkapnyaKetahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah
34 hari lalu
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.
Baca SelengkapnyaFakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit
35 hari lalu
Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.
Baca SelengkapnyaKenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya
35 hari lalu
Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.
Baca SelengkapnyaWaspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri
38 hari lalu
Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?
39 hari lalu
Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?
Baca Selengkapnya