Plasa.com Kenalkan Dua Situs Jual-Beli Online Baru
Kamis, 15 September 2011 19:36 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Plasa.com, portal e-commerce dari PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), memperkenalkan dua situ baru di portalnya, yaitu homepage plasa.com dan Plasa Ticket, untuk melengkapi layanan Plasa Trade Center yang telah ada sebelumnya.
"Perubahan ini guna mengikuti perubahan dunia e-commerce yang sangat dinamis," ujar Indra Utoyo, Direktur IT, Solution dan Supply PT Telkom, dalam jumpa pers, di Jakarta, Kamis, 15 September 2011.
Plasa Trade Center adalah situs layanan khusus untuk Usaha Kecil dan Menengah, sementara homepage Plasa.com saat ini difungsikan sebagai tempat yang menyediakan barang high end dengan pangsa pasar kalangan menengah ke atas.
Iriana Muadz, CEO PT Metranet, anak perusahaan Telkom yang mengelola situs ini menyatakan pengaturan homepage tersebut supaya halaman muka dapat berfungsi sebagai etalase. "Seperti pusat perbelanjaan atau mal, merchant dengan barang bagus biasanya ada di depan," ujar Iriana.
Sementara itu Plasa Ticketing merupakan situs yang melayani penjualan tiket konser dan pertunjukkan. Saat ini Plasa Ticketing melayani penjualan tiket Maher Zein, 50 Cent, Sendratari Mahakarya Borobudur, Sami Yusuf, dan Zona Memory 80.
Plasa Ticketing maupun Plasa Trade Center dapat diakses melalui halaman utama plasa.com, atau melalui http://ticket.plasa.com dan http://trade.plasa.com.
Saat ini sudah ada sekitar 2500 merchant yang tergabung dengan Plasa.com dan Plasa Trade Center. "Kami selalu memperhatikan kesiapan merchant dalam alokasi stok barang," ujar Iriana.
Iriana menjelaskan salah satu keunggulaan Plasa.com dibanding pesaing adalah adanya Search Optimization yang memudahkan calon pembeli memilih barang, mulai dari jenis hingga warnanya. Selain itu juga ada teknologi CRM Engine yang memungkinkan sistem mengenali perilaku pengguna saat berbelanja, dan memberi umpan balik. "Misalnya, ketika seseorang membeli baju untuk bayi berumur 3 bulan, mesin bisa memperkirakan kapan bayi tersebut berumur 4-6 bulan, lalu mengirimi notifikasi pada pembeli, mengenai penawaran pakaian anak untuk usia tersebut," ujar Iriana.
Ia optimis penduduk Indonesia akan lebih menerima belanja online di masa mendatang. Menurut riset Nielsen, enam persen dari seluruh pengakses internet di Indonesia melakukan jual beli via internet. Angka ini menurut Iriana, cukup lumayan karena Singapura dan Malaysia yang akses internetnya lebih baik dari Indonesia berada di kisaran sepuluh persen.
Ia mengatakan salah satu hambatan jual beli secara online di Indonesia adalah kepercayaan dari pengguna internet. "Masih banyak yang kurang yakin dengan keamanan bertransaksi secara online," ujarnya. Namun ia memastikan transaksi di situs ini terjaga keamanannya. "Sejauh ini juga belum ada komplain," ujarnya.
RATNANING ASIH