TEMPO Interaktif, Reileigh - Ular berbisa mematikan, viper liang, terbukti bisa melahirkan anak meski masih perawan. Reproduksi aseksual seperti ini jarang ditemui pada binatang bertulang belakang.
Penelitian viper liang dilakukan oleh ahli evolusi dan genetika populasi dari North Carolina State University, Warren Booth. Ia menelusuri perilaku perkembangbiakan viper liang berkepala tembaga betina (Agkistrodon contortrix) yang diperlihara di Akuarium North Carolina. Selama lima tahun, viper betina ini hanya sekali melakukan kontak dengan ular jagung jantan (Pantherophis guttatus).
Pada tahun 2009 viper betina melahirkan empat ekor bayi dengan bentuk tubuh normal, dua di antaranya bertahan hidup. Analisis rantai DNA memperlihatkan seekor bayi dan seekor janin yang mati tak menunjukkan tanda warisan gen dari induk jantan. Hal itu menjadi tanda positif bahwa viper betina melahirkan dalam kondisi perawan.
"Melalui pemeriksaan sidik jari DNA kami menyadari binatang ini melalui proses partenogenesis yang tak terbayangkan sebelumnya," ujar Booth dalam Livescience belum lama ini.
Partenogenesis merupakan perkembangan embrio tanpa melewati pembuahan oleh pejantan. Mekanisme ini hasil kreasi evolusi untuk mengatasi keterbatasan jumlah pejantan pada spesies tertentu. Komodo termasuk ke dalam kelompok hewan bertulang belakang yang melakukan reproduksi jenis ini. Binatang vertebrata lain yang pernah menjalani partenogenesis adalah hiu dan beberapa jenis burung dan amfibi.
Mekanisme ini juga cocok dilakukan spesies yang menghadapi keterbatasan lingkungan seperti jumlah bahan makanan atau ancaman predator. Ketimbang membuang sel telur, betina bisa menyimpan sperma hingga jangka waktu tertentu. "Melalui evolusi, sangat mungkin betina menyimpan sperma dan dipakai saat dibutuhkan," ujar Booth.
Dia lalu melihat kegunaan lain dari penelitian ini. Jika proses penyimpanan sperma dalam waktu lama bisa dilakukan pada hewan, mekanisme yang sama bisa ditiru pada teknologi penyimpanan sperma manusia.
ANTON WILLIAM
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya