Obat Diabetes dari Tepung Kacang Koro

Reporter

Editor

Kamis, 8 Desember 2011 15:33 WIB

TEMPO/ Taufik Subarkah

TEMPO Interaktif, Jember - Dari tiga jenis kacang koro, peneliti dari Universitas Jember (Unej), Jember, Jawa Timur, menemukan bahan baku pangan baru berupa tepung kaya protein. Tak hanya memiliki kandungan protein tinggi, tepung kacang koro ini juga bisa menurunkan kadar gula darah penderita diabetes.

Dengan tepung kaya protein ini, Ahmad Nafi’, S.TP, MP, dosen dan peneliti dari Fakultas Teknologi Pertanian Unej, berharap dapat menjadi solusi alternatif bagi permasalahan ketahanan pangan nasional dan penyakit kencing manis (diabetes). Nafi' mulai meneliti proses pembuatan protein rich flour (PRF) sejak 2004.

Ada tiga jenis kacang koro yang diteliti, yakni kacang komak (L. purpureous Sweet), kacang kratok (P. lunatus), dan koro pedang (C. ensiformis). Tiga jenis kacang koro itu tumbuh melimpah di Indonesia, dan selama ini hanya dikonsumsi sebagai sayur pendamping nasi.

“Kesimpulan akhir menunjukkan PRF dari ketiga jenis koro itu mampu menjadi bahan baku makanan baru sekaligus obat bagi penderita diabetes,” katanya, kemarin.

Untuk membuat tepung kaya protein, biji koro pedang, koro kratok, dan koro komak diolah dengan metode ekstraksi basah menggunakan air. Protein dari ekstrak kacang koro kemudian diendapkan pada titik iso-elektriknya.

Tepung itu mengandung protein dan pati yang merupakan sumber kalori utama. Kandungan protein yang tinggi memperbesar potensi pemanfaatannya sebagai bahan makanan baru.

Tepung ini juga mempunyai sifat fungsional teknis yang baik, meliputi daya serap air, daya serap minyak, aktivitas, dan stabilitas emulsi. Daya cerna proteinnya sebanding dengan isolat protein kedelai.

“Sifat fungsional itu menyebabkan PRF koro dapat diproses menjadi daging tiruan, semacam sosis, nugget, dan bakso, bahkan bisa menjadi pengganti tepung terigu pada pembuatan mi instan sampai 30 persen,” kata dosen yang tengah menempuh program doktoral di Universitas Kebangsaan Malaysia itu.

Sifat nutrisionalnya menunjukkan bahwa PRF dari ketiga jenis koro memiliki rasio asam amino esensial yang tinggi. Rasio amilosa pati PRF koro pedang, kratok, dan komak masing-masing sebesar 36,0 ± 2,7; 42,8 ± 3,2; dan 30,0 ± 2,0 persen, sehingga tepung kacang koro itu memiliki nilai indeks glisemik (IG) yang rendah, yaitu antara 40,71 sampai 44,05. Bahan pangan dengan dengan IG rendah sangat cocok untuk diet bagi penderita kencing manis.

“Uji pada tikus dan manusia menunjukkan tepung koro memiliki kemampuan menurunkan kadar gula darah sebesar 21,89 persen dalam 4 minggu," kata dia.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

10 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

43 hari lalu

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

47 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

Bamsoet apresiasi inovasi mesin pemilah sampah oleh komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa Indonesia

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

49 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

5 Maret 2024

Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

Mahasiswa ITS mengembangkan Facocat, pasir kotoran kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif dari sabut kelapa.

Baca Selengkapnya

Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

29 Februari 2024

Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

Karya inovasi tim dosen Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, itu telah dipakai di negara kepulauan Fiji.

Baca Selengkapnya

Si-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan

27 Februari 2024

Si-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan

Inovasi Si-Cuhal dari peneliti UI ini dibangun berlandaskan teknik pertanian presisi.

Baca Selengkapnya

Telkomsel dan Huawei Jalin Kerja Sama Home Broadband and 5G Innovation

26 Februari 2024

Telkomsel dan Huawei Jalin Kerja Sama Home Broadband and 5G Innovation

Telkomsel dan Huawei menandatangani dua Strategic Partnership Agreement (SPA) di MWC 2024 Barcelona, fokusnya adalah pada Home Broadband and 5G Innovation serta Talent Development.

Baca Selengkapnya

Di Kegiatan KKN, Mahasiswa Undip Ini Atasi Masalah Kelompok Wanita Tani Pakai Sistem Petis

14 Februari 2024

Di Kegiatan KKN, Mahasiswa Undip Ini Atasi Masalah Kelompok Wanita Tani Pakai Sistem Petis

Ketua KWT Desa Ponoware, Sarmi, menyatakan bangga terhadap inovasi yang dibuat oleh Tim I KKN Undip ini.

Baca Selengkapnya

Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

30 Januari 2024

Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

Peneliti Unair membawa hasil inovasi terapi kanker serviks ke hadapan para peneliti global yang berkumpul di Jepang.

Baca Selengkapnya