Dua Planet Baru Mirip Neraka Bumi  

Reporter

Editor

Rabu, 21 Desember 2011 15:56 WIB

Ilustrasi yang dirilisi Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian Center menunjukkan perbandingan Planet Kepler-20e dan Kepler-20f dengan Venus dan Bumi. AP Photo/Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics

TEMPO.CO, Jakarta - Dua planet temuan para astronom itu berukuran mirip dengan Bumi. Bedanya suhu planet itu tak seperti Bumi. Keduanya panas, bahkan disebutkan bak neraka. Dua planet tersebut berada di luar tata surya. Planet terkecil itu diberi nama Kepler-20. Sebagai pembeda, planet pertama disebut Kepler-20 e dan planet kedua disebut Kepler-20 f.

Ukuran Kepler-20 e dan Kepler-20 f masing-masing 1,03 dan 0,87 kali diameter Bumi. Rekor planet terkecil di luar tata surya sebelumnya dipegang oleh Kepler-10 b, dengan diameter 1,42 kali dari Bumi. Para astronom menghitung jarak Kepler-20 dari konstelasi Lyra, yakni hampir 1.000 tahun cahaya.

"Dilihat dari ukuran Kepler-20 e memiliki diameter tiga persen lebih besar dari Bumi, hal ini membuat planet tersebut menjadi obyek di luar tata surya termirip dengan Bumi," kata Dr. François Fressin, Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian di Cambridge, Massachusetts. "Kepler-20 f memiliki ukuran 13 persen lebih kecil dari Bumi, dengan diameter sekitar 7.000 kilometer dan lebih kecil dari Venus. Planet tersebut merupakan planet terkecil yang pernah ditemukan di orbit bintang lain di luar tata surya.

Para peneliti percaya planet Kepler-20 e, yang letaknya lebih di bagian dalam, melakukan orbit selama enam hari mengitari mataharinya. Planet sepenuhnya berbatu, dan terbuat dari perpaduan unsur di Bumi seperti silikat dan besi. Sedangkan lebih ke bagian luar, Kepler-20 f, mengorbit setiap 20 hari dan bisa mengembangkan atmosfer yang terbuat dari uap air.

Suhu permukaan yang mencapai sekitar 700 dan 400 Celcius hampir dipastikan tak mendukung adanya kehidupan. "Planet-planet tersebut cenderung terlalu panas untuk kehidupan seperti yang kita kenal. Namun sangat mungkin bahwa Kepler-20 f bermigrasi ke dalam orbit luar, dan dapat menjadi planet layak huni," kata Fressin.

Penemuan sebelumnya melaporkan bahwa telah ditemukan keberadaan Kepler 20 b, 20c, dan 20 d. Sejauh ini Kepler 20 b adalah kandidat planet terbaik di luar tata surya yang mempunyai kemiripannya dengan Bumi. Planet ini berada dalam zona yang nyaman untuk dihuni atau zona Goldilocks. Selama ini mereka kesulitan menemukan tempat yang tidak terlalu panas, tapi juga tidak terlalu dingin. Tempat air, yang sangat mendasar bagi kehidupan, tidak membeku dan mendidih.

GUARDIAN.CO.UK | ESQNEWS.COM| ANANDA PUTRI

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

42 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya