TEMPO.CO , California - Baru dibuka tiga hari penjualan buku lewat toko buku online milik Apple, iBookstore, langsung diserbu para pemburu buku.
Lembaga riset Global Equities Research mencatat setidaknya sudah lebih dari 350 ribu unduhan buku teks di iBookstore.

"Ini cara jitu Apple bisa sukses dalam industri buku," kata analis Global Equities,Trip Chowdhry, seperti dikutip dari Allthingsd, Selasa, 24 Januari 2012.

Toko buku iBookstore diluncurkan dalam sebuah acara pendidikan yang digelar Apple di Museum Guggenheim New York pada 19 Januari lalu. iBooks dengan platform baru tersebut menawarkan fitur buku-buku teks untuk para pelajar.

Hasil riset Global Equities tersebut cukup mengejutkan mengingat saat diluncurkan hanya ada 7 judul yang tersedia di iBookstore. Apple menawarkan sejumlah buku yang bisa diunduh secara gratis seperti E.O. Wilson’s Life on Earth, Algebra 1, Biology, Chemistry, Environmental Science, dan Geometry and Physics

Apple bekerja sama dengan tiga penerbit buku terkemuka seperti Pearson, McGraw Hill, dan Houghton Mifflin Harcourt. Ketiga penerbit tersebut akan menyediakan 90 persen untuk siswa sekolah menengah atas yang menjadi target Apple.

Ini tampaknya menjadi awal yang baik, tidak saja bagi Apple tapi juga bagi penerbit buku. Penjualan buku secara online lewat iBooks tentu lebih menguntungkan dibandingkan dengan penjualan secara ritel di toko-toko buku biasa.

Dalam hitungan Global Equities, selama ini ada penambahan ongkos 33-35 persen dalam proses distribusi ke toko buku. Jadi dengan adanya iBooks ada biaya yang dipangkas dari penerbit-distributor-grosir-pengecer.

Menurut Global Equities, penjualan buku melalui iPad dapat memotong ongkos produksi buku hingga 80 persen. Sebab buku teks yang diterbitkan bisa langsung dijual kepada siswa.

ALLTHINGSD | IQBAL M