TEMPO.CO , New York - Untuk pertama kalinya pesawat antariksa milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengobservasi secara langsung partikel "alien" yang datang dari luar sistem tata surya Bumi.
Penemuan partikel "alien" ini tidak sekadar menggambarkan sekilas apa yang ada di ruang antar-bintang (interstellar space)--materi yang hadir di antara bintang-bintang--tapi juga memberi petunjuk tentang lingkungan di sekitar galaksi Bimasakti.
Adalah pesawat NASA bernama Interstellar Boundary Explorer (IBEX) dengan orbit sejauh
200 ribu mil (322 ribu km) dari Bumi yang mampu mendeteksi pertama kali partikel "alien". Pesawat ini berhasil menangkap sampel hidrogen, oksigen, dan neon yang datang dari ruang antar-bintang. Tiga materi asing tersebut sesungguhnya bisa diterima Bumi karena komponennya juga sudah dikenal Bumi.
IBEX menangkap gambaran bahwa partikel "alien" mengalir mengelilingi sistem tata surya. Bentuknya berupa sebuah gelombang pelindung yang bergerak memutari matahari, sehingga mencegah radiasi kosmik yang berbahaya. Materi ini ternyata bisa ditembus partikel netral, sehingga IBEX leluasa memetakan distribusi partikel "alien".
"Sangat menarik untuk pertama kalinya mampu mengobservasi materi alien, materi yang tidak berasal dari matahari kita atau Bumi, tapi materi yang datang dari luar sistem tata surya, dari bagian lain galaksi," ujar David McComas, Ketua Tim Program IBEX, dalam konferensi pers, 31 Januari 2012.
Tim menilai penemuan materi ini penting karena materi “alien” adalah dasar pembentukan bintang, planet, dan orang-orang.
Salah satu keanehan temuan tersebut adalah jumlah oksigen. Ada banyak oksigen yang mengambang bebas di sistem tata surya daripada di dekat ruang antar-bintang atau daerah yang lebih luas di antara bintang-bintang.
Para Ilmuwan belum tahu penyebabnya. Tapi mereka memperkirakan kemungkinan adanya unsur pendukung kehidupan yang tersembunyi dalam debu atau es di luar angkasa.
NATIONALGEOGRAPHIC| WASHINGTONPOST| DIANING SARI
Berita lain:
UFO Terdeteksi di Laut Baltik
Asal-Usul Badai Iggy
Cara Supaya iPhone 4S Kenali Bahasa Indonesia
Kenalkan, Windows Phone Tango
Bos Twitter Pertahankan Kebijakan Sensor
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya