TEMPO.CO, Blacksburg, Virginia - Bagi Anda yang sering mengerjakan tugas secara berkelompok, sebaiknya waspada karena lama-kelamaan bisa membuat Intelligence Quotient (IQ) menurun.
Pernyataan itu disampaikan Read Montague, ketua peneliti dari Virginia Polytechnic Institute and State University atau Virginia Tech.
"Anda biasanya sering bergurau ketika ketua kelompok menyampaikan tugas dan membuat otak Anda serasa 'berhenti' berjalan, tapi itulah kenyataannya," kata Montague, seperti dikutip Dailymail, Rabu, 8 Februari 2012.
Kerja kelompok, menurut dia, tak hanya memakan waktu bekerja, namun juga membuat orang jadi tambah bodoh.
Dalam penelitian yang dilakukannya, ia menemukan beberapa orang yang bekerja di dalam grup tadi justru memiliki nilai yang rendah saat dites tingkat kecerdasannya.
Alasannya, kata Montague, ada beberapa anggota kelompok yang sangat antusias untuk melakukan pekerjaan dengan sangat bagus dan berusaha mentransfer kekuatan otak mereka kepada teman-temannya. Upaya itu juga dilakukan demi mempertahankan status sosial mereka di dalam kelompok.
Akibatnya, anggota kelompok yang pasif justru hanya mendapatkan limpahan pekerjaan tanpa ikut menyumbangkan gagasan atau malah tidak bekerja sama sekali.
Temuan ini diperoleh ketika Montague melakukan tes kecerdasan sosial. Dengan alat scanner Magnetic Resonance Imaging (MRI), ia mengamati respons otak dari sejumlah relawan penelitian.
Hasilnya, perempuan tampaknya terkena imbas paling signifikan. Dari 13 relawan, 10 di antaranya menunjukkan kinerja otak atau Intelligence Quotient yang semakin rendah setelah melakukan kerja kelompok.
Penyebab penurunan IQ ini, menurut peneliti Kenneth Kishida, lantaran mereka mengalami kecemasan dan emosi ketika bersosialisasi di dalam kelompok. "Mereka tertekan dalam sebuah kompetisi," katanya.
Kishida mengatakan para peneliti belum mengamati lebih jauh berapa besar efek yang ditimbulkan dari kerja kelompok terhadap penurunan IQ.
DAILYMAIL | RINI K
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya