Bagaimana Hari Tanpa Bayangan Terjadi?  

Reporter

Editor

Jumat, 2 Maret 2012 20:53 WIB

AP/Nader Daoud

TEMPO.CO, Jakarta - Matahari adalah bintang yang berjalan. Sepanjang tahun, benda langit ini menempuh perjalanan mondar-mandir dari utara ke selatan.

Perjalanan matahari itu disebabkan oleh kemiringan sumbu rotasi Bumi terhadap bidang edar matahari. Kemiringan sebesar 23,5 derajat inilah yang membuat tampak berayun sepanjang tahun matahari.

Selama perjalanan tersebut, matahari menyinggahi berbagai kota di Bumi. Persinggahan dilakukan bergilir sesuai posisi lintang kota di bola Bumi. Pontianak, misalnya, yang berada pada lintang 0 derajat, mendapat kesempatan disinggahi matahari sebanyak dua kali dalam setahun. (Baca: Pulau Jawa Terpengaruh Hari tanpa Bayangan)

"Matahari di atas Pontianak setiap tanggal 21 Maret dan 23 September," ujar Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan Antariksa (Lapan) Thomas Djamaluddin saat dihubungi, Jumat, 2 Maret 2012.

Beda lagi dengan Jakarta. Matahari singgah di atas Ibu Kota setiap tanggal 4 Maret dan 8 Oktober. Maklum, kota yang dulu dipanggil Batavia ini berbeda lintang dengan Pontianak. Jakarta berada 6,2 derajat lebih selatan dari Pontianak yang berada di khatulistiwa.

Saat matahari singgah di atas kota, terjadi fenomena unik. Selama lima menit, benda-benda tegak seolah kehilangan bayangan. Peristiwa ini terjadi tepat tengah hari, sebelum azan zuhur berkumandang.

Lenyapnya bayangan benda terjadi karena perspektif pencahayaan. Sumber cahaya yang berada di atas benda seperti tabung atau balok maka bayangan akan jatuh di alasnya. Jika sumber cahaya bergeser sedikit saja, bayangan akan bergeser keluar dari alas. Bayangan serta-merta terbentuk.

"Pada hari tanpa bayangan, matahari persis di atas kepala sehingga bayangan jatuh di bawah bangunan," kata Thomas.

Karena jatuh di bawah benda, bukan berarti bayangan benar-benar menghilang. Jika benda tersebut memiliki penampang alas lebih kecil ketimbang penampang atas, maka bayangan tetap bisa terlihat. Hal ini bisa diamati pada pohon.

Saat matahari tepat di titik tertinggi langit Jakarta pada Minggu, 4 Maret 2012 nanti, rimbun daun pepohonan akan menghasilkan bayangan di tanah. Karenanya, bayangan tak benar-benar menghilang pada hari Minggu nanti di Jakarta.

ANTON WILLIAM

Tekno Terpopuler

Apa Keunggulan Windows 8?

Pulau Jawa Luput Hari Tanpa Bayangan Matahari

Pesawat Zeppelin Masa Depan

iPad 3 Dibuat dalam Jumlah Terbatas

Kode Kontrol Stasiun Luar Angkasa NASA Hilang

Minggu, Jakarta Alami Tengah Hari Tanpa Bayangan

Nikon D7000, Bongsor tapi Gesit

Bagaimana Hari Tanpa Bayangan Terjadi?

Archos ChildPad, Tablet Android 4.0 untuk Si Kecil

Microsoft Perkenalkan Windows 8 Consumer Preview




Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

49 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya